BOGOR-RADAR BOGOR, Pelaksanaan lelang pada paket pemeliharaan berkala ruas Jalan Kandang Roda-Pakansari senilai Rp2,15 Miliar, oleh Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) pada Sekretariat Daerah Pemkab Bogor dituding curang.
Tudingan itu datang dari CV Teguh Perkasa. “Kami sangat kecewa dengan kinerja UPBJ,” kata salah seorang perwakilan CV Teguh Perkasa yang namanya enggan dipublikasikan.
Dari data yang dihimpun, CV Teguh Perkasa mampu menawar pekerjaan dengan harga lebih rendah dari yang ditetapkan, yakni Rp1,94 miliar.
Angka penawaran tersebut menempatkan CV Teguh Perkasa di posisi tujuh dalam urutan peserta yang tercantum di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bogor.
Akan tetapi UPBJ justru memenangkan CV lain yang notabene penawarannya lebih tinggi yakni Rp2,03 miliar dan berada di urutan sepuluh.
Dalam Berita Acara Hasil Pemilihan Nomor : 027/3375/BAHP/POKJA1/X/2019 tanggal 11 Oktober 2019, UPBJ menggugurkan CV Teguh Perkasa dengan alasan dokumen surat dukungan untuk hotmix HRS-WC yang dimiliki CV Teguh Perkasa dinilai tidak sesuai persyaratan.
“Padahal kami memiliki dokumen itu. Ini mengada-ada. Saya minta UPBJ membatalkan pemenang lelang dan mengevaluasi kinerja kelompok kerja mereka. Bila tidak, kami akan bawa ke ranah hukum,” cetusnya.
Dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Kasubag Pembinaan dan Adovaski UPBJ Kabupaten Bogor Koko Sugiarto menyatakan bahwa, penetapan pemenang lelang bukan hanya berdasarkan harga terendah, namun ada sejumlah variabel lain.
”Jadi kita mengevaluasi dokumen tidak hanya berdasarkan penawaran terendah saja. Tapi harus memerhatikan kesesuaian sejumlah dokumen yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Sedangkan terkait surat dukungan hotmix yang dipersoalkan, UPBJ menegaskan, dokumen surat dukungan yang dimiliki CV Teguh Perkasa memang tak sesuai.
“Surat dukungan yang dilampirkan CV Teguh adalah AC-WC dan AC-BC L. Sedangkan surat dukungan yang kami minta dan dipersyaratkan pada dokumen pemilihan yaitu untuk bahan HRS-WC dan AC-BC L,” jelasnya. (ysp/dka)
