25 radar bogor

Keluarga Tak Ada Firasat, Korban Tewas Kecelakaan di Yasmin Tinggalkan Tiga Anak

Pengendara sepeda motor yang tewas di Jl KH Abdullah Bin Nuh, saat hujan deras mengguyur, Selasa (15/10/2019).
Pengendara sepeda motor yang tewas di Jl KH Abdullah Bin Nuh, saat hujan deras mengguyur, Selasa (15/10/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Tak ada firasat yang dirasakan keluarga Surahman. Korban meninggal dunia karena kecelakaan di Jalan Abdullah Bin Nuh, Selasa (15/10/2019) seora. Keluarga yang sedang menunggunya pulang itu sangat kaget mendengar nasib naas bapak tiga anak tersebut.

Hujan Deras dan Angin Kencang, Pengendara Motor Tewas di Jalan Abdullah Bin Nuh Yasmin

Ya, hujan deras yang melanda Bogor, kemarin sore kembali memakan korban. Bukan karena tertimpa pohon tumbang atau longsor. Namun, Surahman, warga Kampung Cijahe tersebut justru tertabrak truk sampah lantaran menghindari pohon tumbang dibilangan Abdullah Bin Nuh atau daerah Yasmin.

Sore itu, Surahman hendak pulang ke rumahnya di Kampung Cijahe. Namun malang, belum sampai kediamannya, suami dari Rosmiati tersebut menjadi korban kecelakaan. Bahkan, dirinya harus meninggalkan tiga anaknya menjadi yatim selamanya.

Anak pertama almarhum masih duduk di kelas 1 SMK di Kota Bogor bernama Firman, yang kedua duduk di kelas kelas 4 sekolah dasar, Taufik. Sedangkan anak bungsunya, baru berumur 1,5 bulan bernama Ripka.

Ditemui dikediaman Surahman, kakak kandungnya, Susilawati (51) mengungkapkan almarhum dimata keluarga. “Dia anak yang baik dan ceria, bahkan dekat sama anaknya, dan adik saya itu baru dua minggu pindah tugas sebagai security di BNI di Padjajaran. Sebelumnya bertugas di rumah dinas pimpinan BNI,” kata nya kepada Radar Bogor, kemarin malam.

Susi mengungkapkan, tak ada firasat apapun mengenai kepergian putra ketiga dari 7 bersaudara tersebut yang menjadi tulang punggung keluarganya itu. “Sebelum kejadian pun tidak ada firasat apapun, baik keluarga maupun saya sebagai kakak kandungnya,” tambahnya.

Namun, ia mengaku pada tiga hari sebelumnya, anak asuh yang dirawat oleh istrinya ngerengek terus ingin dekat dengan almarhum. Padahal biasanya tidak sedekat itu, meskipun sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

“Adik ipar saya ngurus anak perawat yang kerja di Hermina, namun selama tiga hari pengen ke almarhum terus, biasanya tidak seperti itu, sampai mandi pun pengen sama almarhum itu,” tuturnya.

Ia tak menyangka, hal itu mungkin menjadi firasat bahwa adiknya akan meninggalkan keluarganya. Sementara itu, untuk pemakaman, Susi mengatakan belum mengetahui dimana adiknya akan dimakamkan. “Yang pasti besok pagi (pagi ini, red). Untuk dimananya belum kami bicarakan, karena keluarga masih kaget,” tutupnya. (nal/c)