25 radar bogor

MTQ ke-38, Ingin Hapus Image Bogor Intoleran

SEMANGAT: Para peserta atau kafilah MTQ ke-38 mulai mendatangi lokasi pelaksanaan di kawasan BNR, kemarin.
SEMANGAT: Para peserta atau kafilah MTQ ke-38 mulai mendatangi lokasi pelaksanaan di kawasan BNR

BOGOR–RADAR BOGOR,Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 Kota Bogor dimulai. Empat lokasi pelaksa­naan di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR) langsung dipadati peserta.

Ketua II Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Bogor, Ade Sarmili menga­­takan, kegiatan yang dimulai Selasa (8/10) kemarin, menampilkan beberapa kategori. Di lokasi utama Masjid Roosniah Al-Ahmad ada dua mimbar yang disedi­akan.

Mimbar utama untuk tilawah remaja, dewasa, canet dan qiraah.

Lalu mimbar B Masjid Al Hikmah Assulaemaniyyah untuk tahfiz atau hapalan 10, 20, dan 30 juz, serta tafsir bahasa Arab, Inggris, dan Indo­nesia. Kemudian untuk di mimbar C yang berlokasi di Mall The Jungle untuk cabang murotal tahfiz 1 juz dan 5 juz, tilawah di lantai dasar, serta lantai 2 untuk kaligrafi atau khattil Quran.

Kegiatan yang berlangsung hingga Jumat (11/10) itu akan dilangsungkan sejak pukul 08.00 WIB sampai 23.00 WIB. Para peserta dari 48 cabang dengan jumlah sekitar 700 orang juga akan dinilai 90 orang Dewan Hukum dari enam kecamatan se-Kota Bogor.

’’Mereka (Dewan Hukum) sudah dilatih dan sudah di coaching clinic. Mereka utusan dari kecamatan se-Kota Bogor ada 90 orang untuk memberikan nilai kepada 48 cabang dengan kurang lebih 700 peserta,” tuturnya.

Ade mengungkapkan, target besar dalam pelaksanaan MTQ adalah menghapus kesan Bogor kota intoleran. Karena kitab suci Alquran harus menjadi ruh, sinar, inspirasi, dan katali­sator bagi tumbuhnya kejujuran, keadilan, kebersa­maan, toleran serta saling menghargai. Diharap­kan masyarakat Kota Bogor semakin gandrung akan kitab sucinya melalui dakwah MTQ. Sehingga ada rasa keteri­katan dari masyarakat untuk mempelajari, menghayati, dan mengamalkan isi Alquran.

’’Kita ingin semuanya erat dengan sebuah kegiatan. Ini kegiatan gerakan masyarakat yang pada akhirnya akan mencerdaskan kehidupan masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengu­ngkapkan bahwa kegiatan MTQ perlu dipandang bukan hanya sebagai acara rutin atau lomba dalam seni membaca Alquran saja. Tetapi harus menjadi suntikan energi bagi umat Islam Indonesia khususnya di Kota Bogor.

’’Saya mengajak untuk mem­bumikan Alquran di dalam dunia nyata dan kehidupan sehari-hari,” katanya saat mem­bacakan sambutan sebelum Wali Kota Bogor membuka kegiatan MTQ.

Dia juga berharap agar kegi­atan tersebut menjadi salah satu sumber kesejukan dan sumber mata air ukhuwah.

’’Hati kita seharusnya merasa damai setiap kali membaca Alquran, merasa tentram setiap kali mendengar lantu­nan ayat-ayat suci Alquran, perasa­an itu harus terus kita rawat dan kita tularkan dalam kehidupan sehari-hari,” pung­kasnya.(gal/pkl1)