25 radar bogor

Alhamdulillah… Warga Bogor Akhirnya Tiba dari Wamena

Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw saat melihat dan mendengarkan keluhan pengungsi yang rumahnya dijarah di Gereja GKI Laharoy, Hom-hom, Wamena, Minggu (6/10). (Denny/Cepos/JPG)
Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw saat melihat dan mendengarkan keluhan pengungsi yang rumahnya dijarah di Gereja GKI Laharoy, Hom-hom, Wamena, Minggu (6/10). (Denny/Cepos/JPG)

BOGOR–RADAR BOGOR,Kekhawatiran terhadap situasi keamanan membuat gelombang eksodus warga dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua belum berhenti. Kemarin empat warga Bogor yang merantau di Wamena memilih pulang kampung. Mereka tergabung dalam 69 rombongan warga Jawa Barat (Jabar) yang dipulangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Jabar.

Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor, Ubaidillah MZ mengatakan, empat warga Bogor dari Wamena tiba di Bandara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 12.00. Mereka masih satu keluarga yang berasal dari Desa Babakan Dayeuh, Kecamatan Cileungsi. “Mereka satu keluarga yang terdiri dari dua orang anak, ibu, dan adik ipar suami,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Baznas Kabupaten Bogor memulangkan mereka, lantaran para pengungsi merasa tidak aman di sana. Dia bilang, setelah dari Jakarta pengungsi Wamena asal Bogor akan dibawa ke Bandung untuk disambut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Setelah itu, para pengungsi dijemput oleh perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan keluarganya. “Semua biaya akan ditanggung oleh Baznas Kabupaten Bogor sepenuhnya. Untuk keberangkatan rombo­­ngan ke Bandung pun akan dibiayai oleh kami,” jelasnya.

Adapun identitas empat warga Bogor itu yakni, Kontionus Wenda (29), Yuliana Rahmawati (40), Yumina Ance Wenda (2), dan Khatnis Aurora Wenda (5). Ubaidillah mene­gaskan, jika para pengungsi membutuhkan modal untuk menyambung hidup kembali di Bogor, Baznas siap membantu.

“Tapi nanti akan kita lihat dulu, apakah memang membutuhkan bantuan atau gimana, karena suaminya kan masih ada di Wamena,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas Sosial Provinsi Jabar merilis nama kota dan kabupaten yang menjadi tempat asal 69 pengungsi Jabar. Antara lain, Kabupaten Garut sebanyak 18 orang, Kab. Majalengka (2 orang), Kab. Sukabumi (6), Kota Bandung (4), Kab. Bandung (5), Kab. Kuningan (2), Kab. Tasikmalaya (6), Kab. Sumedang (8), Kab. Subang (8), Kab. Purwakarta (3), Kota Bogor (4), dan Kab. Indramayu (3).

Dalam daftar itu, empat orang disebut sebagai warga Kota Bogor. Namun hal itu kata Ubaidillah ada kesalahan pe­nulisan. “Kita sudah me­minta meralat di provinsi bahwa mereka adalah warga Kabu­paten Bogor,” tambahnya.

Meski klaim Ubaidillah itu ada kesalahan penulisan, namun Baznas Kota Bogor bersama Dinas Sosial Kota Bogor tetap bergerak. Kemarin, mereka berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput pengungsi Wamena asal Kota Bogor sesuai rilis dari Dinsos Provinsi Jabar.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor Azrin Syamsudin membeberkan, empat warga Bogor itu, baru akan dijemput Dinsos Kota Bogor hari ini (10/10). Pasalnya mereka akan dibawa ke Bandung untuk bertemu gubernur. Meski begitu, Azrin mengaku belum mengetahui identitas empat warga Bogor tersebut.

Pasalnya, saat tiba di bandara, mereka dikumpulkan bersama tanpa dipisahkan berdasarkan daerah masing-masing.

“Tadi tidak berkumpul ber­dasarkan kabupaten kota jadi belum diketahui iden­titasnya,” ungkap dia.

Sementara itu, Wakil Ketua II Bidang Pengumpulan dan Pendayagunaan Baznas Kota Bogor Rusli Saimun mengaku, sedang menyiapkan tempat tinggal dan pekerjaan bagi keempat warga Bogor itu.

“Sesuai pesan dari Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat, kita akan pikirkan di mana mereka bekerja dan tinggal, sambil berkomu­nikasi dengan dinsos,” katanya.(dka/gal/wil/c)