25 radar bogor

Sungai Ciliwung Meluap, 80 Ton Sampah Numpuk di Pintu Air Manggarai

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta berusaha mengangkat tumpukan sampah di pintu air Manggarai.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta berusaha mengangkat tumpukan sampah di pintu air Manggarai.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mulai membersihkan sampah dari pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, jelang musim penghujan.

Sebanyak 80 ton sampah diangkut. Sampah tersebut terbawa arus Sungai Ciliwung dan dari wilayah sekitar Jakarta setelah dilanda hujan pada Selasa (8/10) malam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, pascahujan pada Selasa (8/10) malam, Bendungan Katulampa maupun Pos Depok sempat mengalami kenaikan tinggi muka air hingga mencapai status Siaga III dan Siaga II.

Pada pukul 03.00 WIB dini hari seluruh pos pantau telah dinyatakan berstatus aman. Namun, kenaikan debit air turut membawa sampah kiriman ke Jakarta.

“Sejak tadi malam sampah di Pintu Air Manggarai meningkat. Lebih dari 322 meter kubik (setara 80 ton) sampah sudah berhasil diangkat. Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan 7 rit truk sampah typer besar dan 11 rit typer kecil,” kata Andono, di Jakarta, Rabu (9/10).

Sampah yang diangkat dari atas air tersebut terdiri dari berbagai jenis seperti ranting pohon, plastik, kayu berukuran besar, dan sampah rumah tangga lainnya. Proses pemindahan sampah dari Pintu Air Manggarai dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat Liebher dan 2 unit excavator long arm, sehingga memudahkan petugas.

Andono mengatakan jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir. “Kami antisipasi dengan menyiagakan petugas di lokasi tersebut selama 24 jam. Sejak semalam, petugas giat melakukan pengangkatan sampah,” jelasnya.

Selain di Pintu Air Manggarai, petugas juga bersiaga di Kali Ciliwung BKB Season City. Di lokasi ini sejak semalam berhasil diangkat sampah sebanyak 72 meter kubik dengan menggunakan excavator long arm dan excavator spider. Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan 3 rit truk sampah typer besar.

Petugas dan armada juga disiagakan 24 jam di Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu untuk mengantisipasi tumpukan sampah kiriman. Namun, lokasi ini sampai pagi tadi masih kondusif dan belum ada pengangkatan sampah.

Lebih lanjut, Andono mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisapasi kesiapan penanganan sampah pada musim penghujan dengan menyiagakan satgas penanganan sampah musim penghujan. Di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman ditempatkan petugas untuk memantau kondisi.

“Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kami siaga 24 jam,” tegasnya.

Personel yang disiagakan di satgas penanganan sampah pada musim penghujan berkekuatan 4.000 orang dari UPK Badan Air. Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 excavator jenis spider, 6 excavator long arm, 20 excavator jenis biasa, serta 1 excavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.(pin/JPC)