25 radar bogor

Kuliah Umum Ustaz Abdul Somad di UGM Dibatalkan Pimpinan Kampus

UAS Ditolak Ceramah di Jonggol
Beredar video UAS ditolak ceramah di Jonggol.
Ustaz Abdul Somad

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pihak rektorat Universitas Gajah Mada (UGM) membatalkan acara ceramah yang bakal diisi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS). Padahal, rencananya, Abdul Somad bakal mengisi kuliah umum tersebut pada 12 Oktober 2019 nanti.

Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani menjelaskan, pembatalan ceramah yang diisi Ustaz Somad karena ada permintaan dari rektorat atau pimpinan UGM, pimpinan universitas meminta takmir masjid untuk membatalkan acara tersebut.

“Berkaitan dengan acara yang rencananya akan diselenggarakan tanggal 12 Oktober 2019, maka pimpinan universitas meminta agar acara tersebut dibatalkan,” kata Iva, Rabu (9/10).

Selain itu, alasan lain pembatalan tersebut karena UGM menilai acara ceramah itu bukan kegiatan yang selaras dengan jati diri yang dipegang teguh UGM. “Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik dengan jati diri UGM,” kata dia.

Lebih lanjut, bukan hanya kehadiran Ustaz Somad saja yang dibatalkan. Pihak UGM menyatakan seluruh rangkaian acara dibatalkan.

Sementara itu Peneliti Senior Institute Kajian Strategis UKRI, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan dan merasa malu melihat perilaku yang ditunjukkan pimpinan UGM.

“Terus terang sebagai salah satu orang yang hidup di kampus, tumbuh berkembang sebagai dosen dan peneliti, saya malu melihat perilaku anti pemikiran yang ditunjukkan pimpinan UGM,” tegas Dahnil lewat keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL.

Dahnil menambahkan, pimpinan UGM telah berubah seperti rezim politik yang anti-perbedaan.

“Saya sesalkan bila civitas akademika, para fakulti berdiam diri terhadap laku pimpinan UGM yang anti-diversity, berlaku bak rezim politik terkait pelarangan terhadap Ustaz Abdul Somad,” tuturnya.

“Saya berasumsi seluruh civitas akademika dan fakulti di UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual,” lanjutnya.

Lebih lanjut Dahnil mengatakan, UGM telah kehilangan identitasnya sebagai university yang merupakan rumah di mana persemaian perbagai pemikiran lahir, dan beradu satu dengan lainnya.

“Bila tak bersepakat dengan satu pemikiran, maka adu dengan pemikiran lain. Bukan, justru bertindak represif melarang intelektual seperti Ustaz Abdul Somad menyampaikan gagasannya di UGM,” pungkasnya.(pin/rmol)