25 radar bogor

Marak Konsumsi Obat Mengandung Narkotika, 20 Pelajar Bogor Direhabilitasi

Ilustrasi Obat
Ilustrasi Obat Daftar G

CISARUA-RADAR BOGOR, Pelajar merupakan sasaran empuk penyalahgunaan narkoba.

Lemahnya pengawasan dan tingginya konsumsi narkoba membuat sejumlah bandar menargetkan kampus dan sekolah-sekolah jadi peredaran narkoba.

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNNK) Bogor mencatat, jumlah pengguna aktif narkoba di lingkungan pelajar mencapai 3,2 persen.

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum yang mencapai 2,77 persen. Hal itu diketahui melalui survei pengguna narkoba antara umur 15-64 tahun.

Sedangkan untuk pelajar di Jawa Barat yang menjalani rehabilitasi sejak Januari hingga September terdapat 60 anak.

“Sebanyak 20 diantaranya anak asal Kabupaten Bogor,” ujar Kasi P2M BNNK Bogor, Rika Indriyati, kepada Radar Bogor, kemarin (3/10).

Ia memaparkan, jenis narkotika yang kerap dikonsumsi beragam. Baik itu ganja, gorila hingga sabu. Namun, untuk kalangan pelajar SMP, umumnya mereka mengkonsumsi obat-obatan jenis daftar G. Obat-obatan yang mengandung narkotika sangat mudah diperoleh di toko-toko obat yang ada di Kabupaten Bogor.

“Itu yang saat ini paling sering disalahgunakan oleh pelajar. Mereka biasanya dapat di toko-toko obat,” paparnya.

Lebih lanjut ia merinci, obat-obat yang sering disalah gunakan tersebut diantaranya, Tramadol, Trihexyphenidyl (THD), juga Somadril atau Carisoprosdol. Untuk itu ia pun meminta kepada orang tua dan pihak sekolah untuk selalu memperhatikan anak-anak mereka.

Karena, pada umumnya banyak orang tua dan sekolah yang terlambat menyadari anaknya menggunakan obat-obatan tersebut. “Dari sana biasanya akan terus mencoba hingga ke Narkoba yang jauh lebih tinggi kadarnya,” ujarnya.

Sementara itu untuk pencegahan dari BNNK Bogor, saat ini terus melakukan sosialisasi kepada para pelajar dengan mendatangi kesetiap sekolah. Selain itu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.

“Kita akan kordinasi dengan Dinas Pendidikan dan memaparkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sudah ada kerjasama dengan BNN untuk mencegah pelajar terjerumus narkotika,” tukasnya. (all/c)