25 radar bogor

Rektor se-Bogor Raya Keluarkan Seruan untuk Pemerintah

Para rektor se-Bogor bersama Wali Kota Bogor, memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Graha Pena Radar Bogor, Kamis (3/10/2019) sore.
Para rektor se-Bogor bersama Wali Kota Bogor, memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Graha Pena Radar Bogor, Kamis (3/10/2019) sore.

BOGOR–RADAR BOGOR, Walikota Bogor, Bupati Bogor dan sejumlah rektor di wilayah Bogor, kembali mengeluarkan seruan bagi pemerintah pusat. Seruan ini dikeluarkan walikota, bupati dan para rektor se-Bogor Raya di Graha Pena Radar Bogor, Kamis (3/10/2019) petang.

Setidaknya ada tujuh seruan ‘Bogor #2’, pertama mendukung dan mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilu 2019.

“Ini adalah amanat konstitusi negara. Oleh karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk mendukung dan mengamankanya,” kata Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, Bibin Rubini kepada wartawan usai pertemuan.

Seruan kedua, para rektor juga mendukung kemurnian perjuangan mahasiswa yang dilakukan secara damai dalam menyampaikan aspirasinya di muka umum di Gedung DPR RI, beberapa waktu lalu.

“Kami menyakini bahwa unjuk rasa mahasiswa tersebut cerminan dari kegundahan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini,” ucap Bibin yang ditunjuk untuk menyampaikan tujuh pesan dari Bogor tersebut.

Ketiga, para rektor yang tergabung dalam forum Rektor Bogor Raya ini juga meminta aparat keamanan untuk tidak represif dalam menangani aksi unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat.

Keempat, meminta mahasiswa dan masyarakat mematuhi aturan saat menyampaikan aspirasinya. “Menghindari anarkisme dan pengerusakan fasilias umum,” lanjut Bibin.

Seruan kelima, mendukung presiden segera mengambil langkah strategis untuk penguatan pemberantasan korupsi, sehingga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen pemerintah.

Keenam, pemerinta harus lebih serius menangani kerusahan di Wamena, Papua, kebakaran hutan, bencana alam di Ambon dan daerah lain.

“Seruan ketujuh, meminta para elit politik tidak memberikan kontribusi negatif yang bisa memancing terciptanya instabilitas sosial, budaya, politik dan ekonomi,” imbuh Bibin.

Dalam pertemuan ini dihadiri Walikota Bogor Bima Arya, Rektor IPB Arif Satria, Rektor Unpak Prof. Dr Bibin Rubini, Rektor UIKA Dr E. Bahrudin, Rektor Universitas Nusa Bangsa Dr Yunus Arifin, Rektor Institur Tazkia Murniati Mukhlis, Ketua STKIP Muhammadiyah Dr Edi Sukardi, tokoh media Hazairin Sitepu dan Bupati Bogor yang diwakili Plt Kadiskominfo Kardenal dan Kepala Kesbangpol Enday Zarkasiy.(dkw)