25 radar bogor

Lewat Pendekatan Hati ke Hati, La Nyalla Terpilih Menjadi Ketua DPD RI

Ketua DPD RI tegaskan presidential threshold tak sesuai konstitusi
Ketua DPD RI tegaskan presidential threshold tak sesuai konstitusi
La Nyalla Mahmud Mattalitt

JAKARTA-RADAR BOGOR, Setelah melalui pemilihan yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2019) malam, La Nyalla Mahmud Mattalitti, akhirnya terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024.

Politikus asal Jawa Timur itu mendapatkan suara terbanyak. Dalam pemilihan yang diikuti 134 anggota DPD, La Nyalla mengalahkan Nono Sampono, Mahyudin, dan Sultan Bachtiar.

Terpilihnya pria berdarah Bugis itu terbilang mengejutkan. Sebab, menjelang pemilihan, Nono, senator yang mewakili Provinsi Maluku lebih diunggulkan.

Purnawirawan marinir bintang tiga yang pernah menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) di era Presiden Megawati itu adalah Wakil Ketua DPD periode sebelumnya, 2014-2019. Selain itu ada nama lain yang juga dijagokan, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas.

Sebelum pemilihan, La Nyalla secara bulat terpilih mewakili zona Barat 2 yang terdiri dari 32 senator asal Lampung, Pulau Jawa, dan Bali.

Sebenarnya, Ketua Umum Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur itu jauh-jauh hari sebelumnya sudah kasak-kusuk mengumpulkan dukungan.

“Sudah cukup lama juga pendekatan, hampir enam bulan beliau melakukan kerja (lobi),” ujar Alirman Sori, senator asal Sumatera Barat pada seperti dikuti dari detikcom, Rabu (2/10/2019).

Untuk memuluskan langkahnya itu, La Nyalla yang pernah memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu membentuk sebuah tim kecil untuk membantunya. Isinya sejumlah senator terpilih lintas daerah. Alirman mengaku dirinya juga masuk dalam tim tersebut. “Tim beliau tidak banyak, terbatas sekali, mungkin hanya sekitar lima orang lah,” kata Alirman.

Selain dirinya, Alirman menyebut nama Bustami Zainudin, senator asal Lampung, Oni Suwarman dari Jawa Barat, dan Adilla Aziz dari Jawa Timur.

“Kami bantu untuk melakukan proses-proses lobi lah, meski Pak La Nyalla yang lebih dominan face to face, pendekatannya sangat personal dan dari hati ke hati. Beliau mau dikesankan tidak ada jarak dengan yang lain. Nah, sentuhan-sentuhan seperti itu ternyata berhasil meluluh lantakan hati teman-teman anggota DPD,” terangnya.

Kunci lainnya menurut Alirman, La Nyalla berhasil meyakinkan senator terpilih lainnya untuk menjadikan DPD lebih bertaji. “Saya lihat pak La Nyalla piawai dalam melobi. Memang tidak banyak bicara, tapi beliau secara konkrit mampu menyampaikan dan mengartikulasikan pesan politiknya pada teman-teman anggota. Dalam komunikasinya dia selalu bilang pada para anggota menjadikan DPD sebagai lembaga yang kuat dan bermartabat,” ujar Alirman.(pin/dtc)