BOGOR–RADAR BOGOR,Yane Ardian, istri Wali Kota Bima Arya mengikuti sidang tesis dengan judul Pengaruh Interaksi Suami Istri, Interaksi Orang Tua Anak dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Resiliensi Remaja, Studi Kasus SMA dan SMK di Kota Bogor.
Sidang yang diadakan di Gedung IKK, IPB Dramaga itu dilaksanakan untuk menyelesaikan studi S2 Yane Ardian di Program Studi Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak, Fakultas Ekologi Manusia IPB.
”Saya bahagia sekali bisa menyelesaikan sidang tesis. Jadi yang saya teliti memang bagaimana sih pengaruh interaksi suami istri orang tua dan teman sebaya terhadap resiliensi, kita bisa lihat permasalahan remaja itu banyak sekali, beragam karena memang remaja itu masa yang menyenangkan tapi juga masa yang rentan. Nah, bagaimana remaja memiliki resiliensi ketangguhan seperti itu,” katanya. Ia pun berharap agar hasil tesisnya bisa bermanfaat untuk Kota Bogor.
”Saya mengambil penelitian tersebut karena ingin sekali diaplikasikan di Kota Bogor bagaimana Kota Bogor yang ramah keluarga itu, kota layak anak itu, anak-anaknya memiliki resiliensi yang baik. Banyak sekali, insyaallah penelitian saya ini untuk Kota Bogor tercinta,” ucapnya.
Dikatakan Yane bahwa permasalahan kenakalan remaja di Kota Bogor juga sedang menjadi perhatian. Bagaimana anak-anak yang mau bunuh diri, tawuran, dan lainnya. Dari hasil penelitian, memang interaksi orang tua anak, dan teman sebaya itu menjadi nilai yang tinggi.
”Jadi kalau orang tua punya cukup waktu untuk anak insyaallah remaja tersebut memiliki ketangguhan yang baik. Bagaimana anak-anak punya teman dan pergaulan yang baik, juga akan baik anak tersebut. Jadi pesan saya bagaimana orang tua di Kota Bogor yang punya anak remaja harus diperhatikan lagi kedekatannya, hubungan dengan anaknya, dan tolong dijaga teman sebayanya karena teman sebaya mampu memengaruhi ketangguhan remaja tersebut,” bebernya.
Yane mengaku penelitian tersebut dilakukan selama tiga bulan.
Sementara itu, Wali Kota Bima Arya mengatakan bahwa pola interaksi kualitas hubungan antara orang tua dan anak dan teman sebayanya sangat menentukan ketahanan anak.
”Anak-anak yang mencoba bunuh diri, tawuran, karena kualitas interaksinya lemah. Jadi program-program pemkot akan diarahkan untuk membangun ruang-ruang yang semakin banyak interaksi itu, orang tua juga harus banyak berinteraksi dengan anak,” paparnya.
Bima menambahkan, Pemkot Bogor akan membangun fasilitas publik yang banyak seperti taman, pedestrian, dan lain lain.
”Sekarang tinggal diisi kontennya. Jadi ini nanti sekolah yang akan kita minta membuat program yang mendekatkan kualitas anak dan orang tua, artinya pendampingannya harus ada, jadi komunitas sekolah, orang tua, guru, anak harus nyambung untuk program itu,” tandasnya.(wil/c)