25 radar bogor

Sepakat Pertukaran Kader, Golkar-Partai Komunis Cina Jalin Kerjasama

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Kepala Polit Biro Hubungan Internasional Partai Komunis China (ID CPC), Song Tao sepakat melanjutkan program pertukaran kader. Hal ini bertujuan agar para kader melakukan studi banding.

“Selama ini sudah terjadi pertukaran studi berjalan sejak lama antara PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan Partai Golkar, kita rata-rata bisa mengirim kader ke sana (China) 15 orang per tahun. Mereka punya kekuatan di studi pembangunan, di mana studi pembangunan itu mempunyai program untuk kesejahteraan dengan masyarakat,” kata Airlangga seusai pertemuan di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).

Program pertukaran kader ini untuk mendalami pelajaran terkait pembangunan dan kesejahteraan.

Airlangga menilai Golkar dan Partai Komunis China sama-sama memiliki concern terkait pembangunan kesejahteraan masyarakat.

“Program pertukaran ini akan terus dilanjutkan dan juga kami apresiasi karena mereka datang dan kita diskusi terbuka terkait dengan kerja sama di level partai politik. Kemudian kerja sama bilateral di antara kedua negara di bidang ekonomi maupun kebudayaan, sekaligus juga membahas tantangan perekonomian dan situasi global ke depan,” jelasnya.

Dia juga mengatakan Partai Golkar diundang oleh Partai Komunis China untuk berkunjung ke negara mereka. Airlangga menyebut Golkar akan memenuhi undangan Song Tao.

“Partai PKT mengundang Partai Golkar untuk mengunjungi China, dan tentu kita akan respons secara positif, dan kemudian melanjutkan program pendidikan atau pertukaran dalam bentuk studi banding, baik itu kader perempuan ataupun kader pemuda,” katanya.

Selain menyepakati kerja sama antarpartai, Airlangga mengaku membahas terkait perindustrian di Indonesia.

Seperti diketahui, Sang Tao juga merupakan penasihat hubungan luar negeri Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/anggota Komisi Urusan Luar Negeri RRT.

“Kita bahas juga soal investasi China di Indonesia, termasuk di bidang mineralisasi logam, seperti di Morowali ataupun industri otomotif,” pungkasnya. (dtk)