25 radar bogor

PT Garam Genjot Produksi Garam Industri Hingga 37 Ribu Ton per Tahun

JAKARTA-RADAR BOGOR, PT Garam (Persero) tidak berhenti meningkatkan kinerja. Sejak tahun lalu, perseroan merekondisi pabrik garam industri miliknya di Segoromadu, Gresik.

Sejauh ini, progres pembangunan kembali telah mencapai 98 persen. Pengoperasian pabrik yang berdiri sejak 1992 itu sempat terhenti pada 2007 karena lingkungan sekitar kurang kondusif.

“Karena permintaan garam olahan positif, kami bangun fasilitas produksi garam halus karungan dan kemasan dengan kapasitas 5 ton per jam atau 30 ribu ton pertahun,” jelas Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko akhir pekan lalu.

Selain garam kasar dan halus, permintaan garam merek Segitiga G dan Lososa juga semakin tumbuh. “Rekondisi ini juga strategi kami memperkuat bisnis hilir, yaitu memproduksi garam berkualitas untuk industri ataupun konsumsi,” tutur Budi.

Perseroan memproyeksikan produksi garam industri di pabrik tersebut menjadi 37.723 ton pertahun pada 2020. Saat ini PT Garam memiliki empat pabrik garam olahan. Yakni, dua pabrik di Madura dan dua di Gresik.

Pabrik di Camplong, Madura, berkapasitas 63 ribu ton per tahun. Sementara itu, pabrik di Sampang, Madura, berkapasitas 11.800 ton per tahun.

Dua pabrik di Gresik, masing-masing pabrik garam halus Segoromadu dan pabrik garam Lososa Segoromadu, memiliki kapasitas 30 ribu ton per tahun dan 1.500 ton per tahun.

Budi mengakui bahwa saat ini harga garam mencapai titik terendah. Namun, itu justru menjadi tantangan bagi PT Garam untuk menaikkannya lagi.

Budi yakin pada November harga garam kembali terangkat. Untuk itu, PT Garam akan meningkatkan penyerapan. Selama ini, mereka telah menyerap 140 ribu ton garam petambak. Khusus tahun ini, perusahaan akan menambah serapan 30 ribu ton dengan memanfaatkan sisa uang penyertaan modal negara (PMN) Rp 30 miliar. (JPG)