25 radar bogor

Nama Capim DPRD Kabupaten Bogor Belum Dikirim, Pembahasan Anggaran Terancam Amburadul

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, yang baru dilantik pada 27 Agustus 2019 lalu. Kojer/Radar Bogor
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, yang baru dilantik pada 27 Agustus 2019 lalu. Kojer/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Daftar nama calon pimpinan (capim) DPRD Kabupaten Bogor hingga kini belum juga dikirim ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Akibatnya, pembahasan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk 2020 terancam amburadul.

Dari informasi yang diterima Radar Bogor, berkas masih ada di sekretariat dewan dan belum diberikan ke Bupati Bogor.

Hal itu dibenarkan calon Ketua DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Gerindra, Rudy Susmanto.

Menurut orang terdekat Prabowo Subianto ini, draft pimpinan definitif sedianya harus dikirim ke provinsi saat ini juga. Pasalnya jika tidak, hal ini berimplikasi pada pembahasan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk 2020.

“Kalau kita harus menunggu 15 hari kerja untuk SK dari gubernur, itu terlalu lama memakan waktu. Sementara belum kita membahas AKD dan tata tertib (tatib). Kapan bahas anggarannya ?,” ketus Rudy pada Radar Bogor saat diwawancarai di DPRD Kabupaten Bogor kemarin.

Jika dihitung waktu misalnya, kata dia, menunggu SK gubernur saja bisa memakan waktu hingga akhir September ini. Awal Oktober bisa saja dilakukan pembahasan AKD dan tatib. Namun hal itu juga bukan waktu yang sebentar.

Sementara kepastian turunnya SK definitif juga belum jelas.

Belum lagi, kata Rudy, mereka anggota dewan harus mengikuti bimbingan teknis dan karantina. “Tidak bisa kita diberikan waktu hanya beberapa hari membahas anggaran. Ini menyangkut publik,” tegasnya.

Maka dari itu, dirinya berinisiatif untuk mengumpulkan para perwakilan fraksi untuk merumuskan AKD dan tatib terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan untuk mengefisienkan waktu sebelum ketuk palu anggaran. Hal itu kembali kepada waktu pembahasan AKD dan tatib yang juga memakan waktu lama.

“Sekarang coba kalau kita tidak mengambil inisiatif itu, pasti berantakan. Tidak bisa. Makanya kita sudah memanggil sekwan juga untuk menanyakan hal itu. Kita minta fasilitasi sekwan untuk mengumpulkan fraksi. Kita bahas saja dulu AKD dan tatib, setelah definitif kita tinggal sepakati,” bebernya.

Rudy juga menyoroti para anggota dewan yang dinilai ogah – ogahan setelah dilantik. Padahal, mereka juga sudah mendapatkan gaji pertamanya pada awal September lalu sebesar Rp41 juta per orang.

Dua pekan lagi bahkan, mereka sudah akan mendapat gaji lagi untuk yng kedua kalinya. “Ini ada apa? Teman-teman di Gerindra pun saya soroti untuk minimal ada di kantor. Kita sudah digaji kok masa belum bekerja,” tukasnya.

Soal draft pimpinan sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Ronny Sukmana padahal mengatakan bahwa nama – nama calon pimpinan bakal lansung diserahkan usai paripurna internal anggota DPRD Kabupaten Bogor, Selasa (10/9) yang lalu.

Namun nyatanya, draft belum disampaikan. “Lebih cepat memang lebih baik. Tapi sesuai ketentuan, kita diberikan waktu 14 hari sejak diumumkan,” singkat Ronny.(dka/c)