25 radar bogor

Balinale 2019 Rangkul Penonton Milenial

BOGORRADAR BOGOR, Bali International Film Festival 2019 yang lebih dikenal dengan Balinale kembali hadir dengan pesona tak kalah memukau dengan tahun-tahun sebelumnya. Festival Film yang ke-13 ini akan menayangkan 92 film dari 28 negara. Selama enam hari sejak tanggal 24-29 September 2019, film-film tersebut akan tayang di bioskop terbaru yakni Cinemaxx Sidewalk Jimbaran Jalan Uluwatu Badung.

Director Balinale, Deborah Gabineti mengatakan, deretan film perdana terdiri dari berbagai kategori. Antara lain 9 World Premieres, 5 International Premieres dan 19 Asian Premieres. Sementara film yang akan ditayangkan adalah Burning Cane (USA), Burning (South Korea), Kado (Indonesia), Perburuan (Indonesia), Le Chocolat de H (Jepang) dan Skin (USA). “Penggemar film di Indonesia akan disuguhkan dengan tayangan-tayangan sensasional tahun ini,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Sejumlah film Indonesia yang akan ditayangkan, kata dia, telah melewati tahap seleksi. Dari 92 film, 27 diantaranya merupakan film Indonesia yang sebagian besar memang memiliki kualitas yang baik. Seperti Bumi Manusia, Perburuan dan Foxtrot Six. Kemudian ada pemutaran khusus film Dua Garis Biru, juga memperlihatkan keinginan untuk menghadirkan film-film yang disuka milenial. “Penayangan film-film Indonesia sudah termasuk beberapa film yang diproduksi oleh para sineas Bali,” tuturnya.

Kawula muda, sambung dia, juga akan mendapati dirinya diwakilkan oleh Maryanne Redpath yang merupakan seorang kurator film dari Festival Film Berlinale di Jerman. Sebab Maryanne selalu mengangkat tema tentang anak-anak dan kawula muda. Beliau akan mempersembahkan beberapa pilihan film terkemuka kategori ‘Generation’ dari koleksi Berlinale. Dia meyakini bahwa acara akan makin semarak. Sebab akan dilaksanakan juga acara workshop, temu muka dengan sosok penting industri film internasional serta kehadiran para sineas Indonesia terkemuka seperti produser, sutradara dan insan perfilman lain pendukung industri perfilman. “Kami harapkan respons mahasiswa dan anak-anak sekolah akan lebih baik dibanding keterlibatan mereka di tahun 2019. Itu sebabnya, kami programkan pemutaran film-film yang sesuai untuk milenial,” jelasnya.

Sementara itu, Produser film If This My Story, Lio mengakui bahwa keikutsertaan film nya merupakan bagian untuk mengukur seberapa besar keberhasilan film produksi mereka yang tayang perdana di Balinale. “Film If This is My Story sudah selesai tahun lalu dan belum dapat jadwal rilis. Kami melihat Balinale sebagai festival yang merayakan kehadiran film-film seni. Kami tertarik dan menerima undangan dari panitia,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, penyelenggaraan Balinale 2019 sebelumnya direncanakan berada di kawasan Kuta. Namun di pindahkan ke wilayah Jimbaran tepatnya di bioskop Cinemaxx. Hal itu merupakan usaha penyelenggara mendekatkan festival kepada penonton milenial. Sebab banyak kampus berada di kawasan Jimbaran. Pihak Balinale bahkan sudah menggandeng Universitas Udayana dalam upaya mendekatkan festival film kepada milenial sejak tahun 2018 lalu. (gal)