25 radar bogor

Panitia Pilkades di Citeureup Dituding Curang, Camat : Siapa yang Membocorkan!

Camat Citeureup, Asep Mulyana

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) telah melalui tahapan tes tambahan. Belakangan, di Kecamatan Citeureup ajang demokrasi itu diwarnai oleh tudingan dari salah satu bakal calon (balon) yang dinyatakan tak lolos usai mengikuti seleksi.

Salah seorang anggota tim sukses bakal calon kepala desa (bacakades) Hambalang, Suhartono tak terima dengan keputusan panitia pilkades kecamatan yang memutuskan jagoannya, Mulyoto, gagal menjadi pemimpin baru di Desa Hambalang.

Suhartono menuduh, kegagalan yang diterima jagoannya lantaran ada kebocoran kunci jawaban pada saat tes tertulis berlangsung, di Aula Kecamatan Citeureup, Rabu (11/9/2019) hari sebelumnya.

Terlebih, lanjut Suhartono, panitia Pilkades yang ditunjuk langsung oleh Camat Citeureup adalah aparatur Desa Hambalang. Suhartono menduga, dengan terlibatnya para aparatur desa memungkinkan terjadinya kecurangan.

“Persoalannya adalah terjadi pelibatan aparatur desa di susunan panitia kecamatan. Ada indikasi yang diduga kecurangan dan kebocoran soal. Kemudian hasil akhir menyatakan Mulyoto tidak lulus,” kata Suhartono, saat mendatangi kantor kecamatan, Kamis (12/9/2019).

Dengan dinyatakan Mulyoto tidak lukus seleksi, Suhartono menginginkan, adanya mediasi terkait alasan yang jelas faktor apa yang menyebabkan jagoannya itu tidak dapat melanjutkan tahapan selanjutnya.

Suhartono menilai, ada kelalaian yang terjadi saat proses Pilkades berlangsung. Jika tidam didengarkan juga, kata Suhartono, maka pihaknya akan langsung mengutarakan alasan tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Sangat kuat dan jelas. Karena jika dibandingkan dengan calon yang lain, dengan segala kriteria yang ditetapkan, Mulyoto jelas masuk,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Citeureup, Asep Mulyana menjelaskan, proses tersebut telah berjalan secara terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi pada proses tersebut. Pemerintah kecamatan juga telah membeberkan hasil yang didapatkan.

Selain itu, Asep juga merasa tidak membocorkan soal-soal tes tertulis yang digunakan pada proses lanjutan Pilkades tahun ini.

Meski begitu, kata Asep, jika calon tersebut tidak puas dengan keputusan bersama, maka silahkan saja menduga-duga tanpa adanya bukti pasti.

“Ya siapa yang membocorkan. Soalnya di saya, dan saya juga yang pegang. Kalau dibilang seperti itu, silahkan saja menduga-duga,” bebernya.

Asep menyebutkan, proses Pilkades tidak dapat dihentikan. Tahapan selanjutnya akan terus berlangsung, tanpa adanya hambatan-hambatan seperti ini.

Dirinya juga meminta agar calon yang merasa tidak puas, merasa legowo dengan hasil yang telah diputuskan. Pemerintah kecamatan, pada Pilkades ini telah melakukan yang terbaik bagi masyarakat.

“Tahapannya lagi diproses surat dari hasil tes kami serahkan ke panitia tingkat desa. Saya harap semua legowo. Saya ridho dan ikhlas jika disebut curang, sementara bukti kuat juga tidak ada. Ya tidak apa-apa,” tandasnya.(cr1/c)