25 radar bogor

Kelamaan Menjabat, 16 Camat di Kabupaten Bogor Ini Dirotasi

Bupati Bogor Ade Yasin saat melantik sejumlah pejabat, beberapa waktu lalu
Bupati Bogor Ade Yasin saat melantik sejumlah pejabat, Selasa (10/9/2019).

CIBINONG-RADAR BOGOR, Tak ingin sia-sia menjabat sebagai Bupati Bogor, Ade Yasin kembali merombak habis-habisan jajaran anak buahnya.

Terbukti dalam setahun ini, sudah lebih dari dua kali Ketua DPW PPP Jawa Barat itu melakukan rotasi mutasi. Termasuk untuk para camat yang dianggap sudah terlalu lama menjabat.

Total ada 16 camat dari 234 orang yang dilantik kemarin (10/9) pagi. Beberapa diantaranya, memang jabatannya sedang kosong.

16 camat tersebut diantaranya Camat Ciseeng, Sukajaya, Cijeruk, Megamendung, Tamansari, Jonggol, Tajurhalang, Klapanunggal, Tanjungsari, Ciomas Leuwiliang, Parung, Babakan Madang, Rancabungur, Tenjolaya dan Ciawi.

“Poin utamanya adalah dari kinerja. Keseriusan dan keloyalan dia terhadap tugas dan pekerjaannya itu yang dinilai, juga disiplin. Kalau memang dia tidak disiplin, sering bolos ya mohon maaf jika kita evaluasi jabatan tersebut,” tegas Ade usai pelantikan di Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, kemarin.

Rotasi tersebut, kata Ade, sengaja dilakukan untuk melepas para pejabat dari zona nyamannya. Sehingga kenyamanan tersebut akan berimplikasi pada kinerja yang tak sesuai harapan pimpinan daerah.

“Nanti gak mau kerja, gitu kan. Seperti yang sudah 15 tahun disitu, kita harus posisikan tempat lain, ganti yang lain, supaya ada penyegaran sebetulnya,” bebernya lagi.

Ade Yasin juga mengingatkan untuk bekerja on the track, sesuai dengan aturan. Akan tetapi, jangan juga menjadi serba takut yang berujung ketidakrampungan pekerjaan. Meskipun di sisi lain, kata dia, tak ada pidana hukum ketika anak buahnya tak melaksanakan program.

Dengan kata lain, hukumannya adalah rotasi mutasi tersebut. “Yang bisa dipidanakan adalah perilaku koruptif, kolusi, itu baru bisa. Jadi jangan sampai mau begini takut, mau begini takut, akhirnya tidak jalan program,” sahutnya.

Soal kuota pejabat eselon II maupun III, Ade mengungkapkan bahwa sekarang ini memang masih banyak kekurangan. Terutama di tenaga kesehatan dan pendidikan.

“Jadi yang ada saja dimaksimalkan, makanya kita rolling. Bagaimana kita memutar mutar saja gitu seperti main catur,” pungkasnya. (dka/pkl13/pkl14/c)