25 radar bogor

Mengenal Owner Narini Aesthetic and Medical Clinic: Berwirausaha Sejak Kuliah

Dewi Puspasari, Owner Narini Aesthetic and Medical Clinic (paling tengah).
Dewi Puspasari, Owner Narini Aesthetic and Medical Clinic (paling tengah).

Pengalaman panjang bekerja di perusahaan swasta dan kemauan untuk selalu belajar, memberikan Dewi Puspasari, Owner Narini Aesthetic and Medical Clinic, kemampuan mengelola dan mengembangkan bisnis.

Minat dan arah karir wanita yang karib dipanggil Sari ini berbelok ke bidang pendidikan sejak 2012 dan sosial di 2015, juga membuatnya tertarik membuka bisnis.

Wirausaha sudah dilakukan sejak bangku kuliah, hobi menggambar membuatnya sering mendesain kaos untuk kampus, yang berlanjut sampai bekerja di perusahaan multinasional. “Melihat desain saya dipakai dan dihargai menjadi kepuasan sendiri,” ujarnya.

Di 2002, sempat membuka Restaurant Manado di Tanjung Karang, Lampung. Dikarenakan mengikuti tugas suami yang berpindah, maka usaha tersebut ditutup.

“Selalu berusaha di bidang yang diminati dan disenangi adalah salah satu usaha saya untuk selalu bersemangat dalam berusaha. Untuk bisnis kecantikan yang saat ini digeluti, masih bisa dikembangkan seiiring dengan makin banyaknya wanita dan pria yang peduli dengan kesehatan kulitnya,” terang Sari.

Nah, mengawali 2019, Sari pun mencoba usaha baru yang sesuai dengan minat dan hobinya dengan membuka Narini Aesthetic and Medical Clinic di Hotel Pangrango 3, Lt.2, Jl. Pajajaran Bogor.

“Tajamnya persaingan usaha klinik kecantikan di bawah pengawasan dokter di Kota Bogor, yang biasanya mempunyai sasaran pelanggan dari tingkat menengah ke atas, maka saya memberanikan diri untuk membuka klinik dengan target pasar terjangkau semua kalangan umur. Karena kulit yang sehat dan cantik tidak harus selalu mahal,” ujarnya panjang lebar.

Berorganisasi dan Aktif Kegiatan Sosial

Perempuan kelahiran Denpasar, 13 November 1974 ini, juga perempuan aktif dan mempunyai perhatian dalam kegiatan sosial dan pendidikan di Kota Bogor. Turut serta melahirkan organisasi Bogor Womens Club (BWC) pada 18 Agustus 2015, sejak 2018, ibu empat anak ini menjabat sebagai ketua umum BWC periode 2018-2020.

Bogor Womens Club adalah organisasi wanita Bogor, yang mempunyai dasar hukum dan legalitas sebagai perkumpulan yang fokus di bidang pendidikan dan sosial.

“Bogor Womens Club di tahun ke tiga dan keempat melebarkan kegiatannya. Tak hanya fokus kepada anggota, tapi juga kegiatan yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

iawali kerjasama dengan Kelurahan Panaragan di 2017, Kelurahan Sempur pada 2018 dan tahun ini cukup aktif memberdayakan anggotanya untuk aktif dalam Program Pemerintah Kota Bogor.

“Salah satunya dengan TP PKK Kota Bogor, di mana beberapa pengurus organisasi kami aktif menjadi pengajar di Sekolah Ibu, yaitu program yang dicetuskan Ketua TP PKK Kota Bogor, Ibu Hj. Yane Ardian Bima Arya,” urainya.

Dengan keberagaman kesibukan, tidak membuat Sari berhenti pada satu kegiatan. Menjabat sebagai Executive Director ISRSF (Indonesian Scholarship & Research Support Foundation), Sari juga telah berkarir selama 17 tahun di perusahaan multinasional ( Retail, Oil & Gas, Embassy), juga aktif sebagai pengurus komite di Kota Bogor dan Forum Komite Nasional.(pkl5/pia)