25 radar bogor

Kopel: Infrastruktur Pendidikan di Kabupaten Bogor Masih Memprihatinkan

Siswa sedang bermain di halaman sekolah.
Siswa sedang bermain di halaman sekolah. Foto Kozer/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Mininya infrastruktur pendidikan di Kabupaten Bogor, mendapat sorotan dari Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia. Pasalnya, mereka menemukan masih ada bangunan sekolah berdiri di atas tanah yang statusnya diklaim milik warga.

“Saat ini, pelibatan CSR juga perlu. Banyak CSR yang siap membantu di dunia pendidikan. Tapi, tidak mendapat perhatian pemerintah,” kata Direktur Kopel Indonesia, Anwar Razak kepada Radar Bogor, kemarin.

Tak hanya soal infrastruktur pendidikan, yang memprihatinkan kata Anwar, ditemukan masalah tanah. Tanah yang seharusnya sudah milik sekolah, namun diklaim oleh oknum warga. Akibatnya, lahan sekolah menjadi semakin sempit. “Kopel sendiri sejak 2016 sudah melakukan advokasi terhadap beberapa sekolah yang bangunannya rubuh,” tukasnya.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari PKS, Wasto Sumarno mengungkapkan, komitmennya untuk tetap mengawal dunia pendidikan. Walaupun dirinya sudah tak lagi menjabat sebagai legislator Kabupaten Bogor.

Sementara itu, legislator terpilih dari PKB Nurodin menyinggung soal bantuan yang salah sasaran. Pihaknya juga berharap tetap selalu mendapat aspirasi dari Kopel dan warga secara umum.

“Salah sasaran biasanya berangkat dari perencanaan yang tidak matang. Ada tiga pendekatan yang bisa ditempuh untuk mengadvokasi sekolah rusak yaitu partisipatif, birokrasi dan politik. Di pendekatan politik Anggota DPRD bisa memainkan perannya,” tambahnya.

Anggota legislatif lainnya yang juga Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor, Agus Salim menyatakan perlunya perhatian khusus kepada para guru. Menurutnya guru harus dikondisikan agar nyaman dalam mengajar.

“Semestinya guru dikondisikan untuk mengajar tanpa masalah lagi, ini tugas kami di DPRD untuk mendorong pendidikan yang layak bagi Bogor. Saya sepakat bila pengerjaan infrastruktur sekolah ditangani oleh pihak sekolah,” imbuhnya.(dka/c)