BOGOR-RADAR BOGOR, Tim Basket SMAN 1 Bogor menunjukan performa yang cukup impresif pada gelaran Honda DBL West Java Series Region Bogor 2019. Tim asuhan Andri Malay itu mampu membukukan tiga kali kemenangan beruntun dan lolos ke Fantastic Four tahun ini.
Bermain dihadapan pendukungnya, tin berjuluk Smansa Bogor itu menang mudah atas SMAN 1 Cianjur. Pada kuarter pertama, Smansa Bogor mendominasi jalanya pertandingan, Senin (26/8/2019).
Mereka unggul dalam berbagai hal. Baik defense maupun menyerang. Kuarter pertama pun ditutup dengan skor mencolok 17-5 untuk keunggulan Smansa Bogor.
Memasuki Kuarter kedua, dominasi Smansa Bogor semakin tak terbendung. SMAN 1 Cianjur yang mencoba mengejar ketertinggalan tak bisa bebuat banyak.
Tembakan-tembakan 3 poin pun gagal mereka maksimalkan. Pada kuarter kedua laga terakhir babak delapan besar pun ditutup dengan skor 26-14 untuk keunggulan sementara Smansa Bogor.
Memasuki kuarter ketiga, SMAN 1 Cianjur bermain lebih menyerang untuk mengejar ketertinggalan poin yang semakin jauh. Namun, itu membuat pertahanan SMAN 1 Cianjur longgar.
Celah itu dimanfaatkan Smansa Bogor. Mereka leluasa dalam melakukan tembakan-tembakan 3 point. Tercatat pada kurter tiga ada lima tembakan 3 point. Dua diantaranya sukses. Skor 34-20 menutup kuarter ketiga untuk keunggulan SMAN 1 Bogor.
Memasuki kuarter keempat tim basker SMAN 1 Cianjur bermain all out. Mereka menyerang habis-habisan pada kuarter penentu itu. Namun, dominasi SMAN 1 Bogor tak terbendung.
Wakil Cianjur itu pun menyerah dengan skor 38-26. Smansa Bogor memastikan diri menjadi tim terkahir yang lolos ke babak fantastic Four.
Menanggapi hal itu, pelatih SMAN 1 Bogor, Andri Malay mengaku laga karena timnya masuk delapan besaar dan ini berjalan sesuai harapannya.
Ia menuturkan, permainan menanjak dalam setiap kuarter. “Kami tancap gas pada game ini. Kuarter pertama, kedua ketiga dan keempat kita kuasai,” ujarnya kepada Radar Bogor, seusai laga.
Meski demikian, ia mengapresiasi permainan Tim Basket SMAN 1 Cianjur. Menurutnya wakil cianjur itu mengajak anak asuhnya untuk bermain lebih agresif sejak kuarter awal. “Ya, mereka mengajak bermain cepat. Namun kita mampu redam,” tukasnya.(all/c)
