25 radar bogor

Pengurus Baru Wandik Resmi Dilantik, Bima Langsung Beri Tugas Besar. Apa Saja?

Wali Kota Bogor bersama Kadisdik dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor saat diskusi mengenai masalah PPDB di ruang rapat Balai Kota, Senin (1/7/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor periode 2019-2023 resmi dikukuhkan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun langsung memberikan tugas besar agar pendidikan di Kota Bogor semakin baik. Salah satunya membangun karakter para siswa.

“Banyak persoalan yang terjadi saat ini, seperti bullying di kampus, sekolah SMA, SMP sampai SD. Oleh karenanya Dewan Pendidikan bisa masuk bersama-sama Pemkot Bogor ke aspek pendidikan Character Building,” ujarnya kepada Radar Bogor usai mengukuhkan 10 orang pengurus Wandik Kota Bogor di ruang Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, Rabu (21/8/2019).

Selain itu, lanjut Bima, Dewan Pendidikan juga harus memberikan bantuan masukan yang tidak hanya sebatas laporan tentang komite sekolah, pengaduan-pengaduan praktek pengajaran dan kegiatan belajar mengajar. Tetapi melompat satu tingkat. “Yaitu mewarnai aspek Character Building,” tuturnya.

Dengan dikukuhkannya kepengurusan yang baru, Bima berharap Wandik bisa membantu Pemkot Bogor untuk memastikan semua aspek pendidikan berjalan sebagaimana mestinya dan bertugas sesuai tupoksinya. Termasuk Komite Sekolah dan Kepala Sekolah yang harus sesuai dengan otoritasnya.

“Satu yang diharapkan dari Dewan Pendidikan adalah memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Bogor dan memastikan bahwa bidang pendidikan semuanya berjalan sesuai dengan aturannya, tidak ada pungutan dan semua bertugas secara baik,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor, Deddy Djumiawan Karyadi mengakui jika tugas yang diberikan Wali Kota Bogor tidaklah mudah.

Namun ada dua sorotan utama Wandik untuk membangunnya. Pertama, mengenai pendidikan wawasan kebangsaan agar tidak terjerumus dengan isu sara dan cinta terhadap NKRI.

Kedua adalah kejujuran. Meski sebenarnya kedua sorotan itu sudah berjalan namun akan segera disempurnakan.

“Jadi kami sebagai Dewan Pendidikan tinggal melihat mana yang harus dipercepat, mana yang harus dilengkapi dan mana yang harus diperbaiki,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, pemetaan terhadap dua sorotan itu akan dilakukan dengan duduk bersama semua stakeholder yang ada. Sehingga ada kesamaan konsep yang tepat untuk merealisasikannya.

“Konsep itu harus yang tepat, lalu bahasanya juga yang santai agak bisa di mengerti dan sampai ke anak didik maupun para pendidiknya,” terangnya.

Disisi lain, Deddy mengungkapkan ada tugas berat yang lain. Yaitu mengubah mindset seluruh stakeholder di dunia pendidikan. Baik Dewan Pendidikannya, sekolahnya, komitenya maupun pemerintah.

“Kami berkomitmen ingin berusaha mengubah pola pandang itu menjadi sebuah kemitraan, jadi kami ingin semua merasa menjadi mitra bersama, membicarakan kesulitan bersama, mencari solusi bersama, yang tujuan utamanya memajukan pendidikan,” pungkasnya. (gal/pkl8/c)