25 radar bogor

Soal Wacana Provinsi Bogor Raya, Ridwan Kamil Sebut Tidak Perlu

Walikota Bogor Bima Arya saat hendak bersalaman dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Walikota Bogor Bima Arya saat hendak bersalaman dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

BANDUNG-RADAR BOGOR,Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara mengenai mencuatnya wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya. Menurut Ridwan Kamil pembentukkan Provinsi Bogor Raya tidak diperlukankarena tidak berpengaruh ke kucuran anggaran.

“Kita penduduk 50 juta penduduk dari 27 kabupaten/kota. Jadi uang dari pusat itu turunnya ke daerah tingkat dua bukan ke provinsi,” jelasnya di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (22/8/2019) seperti dikutip dari medcom.id.

Depok Lebih Pilih Gabung Jakarta Ketimbang Bogor Raya

Kabar pembentukan Provinsi Bogor Raya kembali mencuat. Aspirasi itu terselip dari obrolan singkat antara Wali Kota Bima Arya dan Bupati Ade Yasin.

Kepada awak media, Bima Arya mengatakan, banyak berkembang kini seolah–olah Kota Bogor ingin mengambil wilayah Kabupaten Bogor. Dirinya tidak ingin hal tersebut salah dipahami.

“Poinnya adalah Kota Bogor harus mengantisipasi perkembangan penduduk untuk meningkatkan layanan. Kota Bogor banyak kebutuhan, banyak juga wilayah pelayanan yang harus ditingkatkan,” kata Bima disela-sela Open House Idul Adha di Pendopo 6, Minggu (11/8/2019).

Bima menegaskan ingin mendalami beberapa pilihan, pertama ada wilayah yang baru masuk ke teritori Kota Bogor. Kedua, tidak perlu masuknya wilayah baru, tapi memperbaiki koordinasi maupun komunikasi dengan walikota atau bupati daerah lain.

“Artinya ada kesepakatan-kesepakatan. Seperti ada Forum Kunci Bersama (Kuningan Cirebon Ciamis Brebes Banjar Cilacap Majalengka), terbentuk sebagai forum daerah-daerah di perbatasan Jabar – Jateng. Bogor mungkin bisa seperti itu,” paparnya.

Kajian Perluasan Kota Bogor dan Provinsi Bogor Raya Rampung Desember

Lalu pilihan terakhir, masih kata Bima, berdasarkan kajian, juga masukan dari warga, opsi lainnya bukan mengambil wilayah baru, melainkan di persempit teritorinya. Ada provinsi baru, yang sedianya, kata Bima, merupakan ide lama sejak tahun 2012.

“Saat ngobrol dengan bupati (Ade Yasin, red) ada opsi itu, menyampaikan kepada saya, ada wacana juga mari kita kaji sama-sama. Jadi, gabungan dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur dan Depok. Ini pun wilayah berdekatan yang sangat strategis, itu opsi loh,” paparnya lagi.

Opsi-opsi inilah, kata Bima yang tengah didalami untuk dikomunikasikan, karena untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Kota Bogor. (ysp)