25 radar bogor

DPD Dukung Bogor Raya Gabung DKI Jakarta

DPD Dukung Bogor Raya Gabung DKI Jakarta
Anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Wacana dibentuknya provinsi Bogor Raya tengah ramai dibicarakan. Belakangan, kembali muncul usulan bahwa Bogor bisa bergabung dengan DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus mengatakan ‎usulan ini bukan hal baru. Menurutnya, rencana ini sudah tertuang lewat Inpres Nomer 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan wilayah Jabodetabek.

Dalam Inpres tersebut, disebutkan adanya Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) untuk membina pola permukiman penduduk dan penyebaran kesempatan kerja lebih merata. Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga pernah mengaungkan konsep megapolitan di mana Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya bisa saling terintegrasi.

“Bahkan sekarang konsepnya menjadi Jabodetabekjur. Perihal untung ruginya, saya melihat pasti ada, karena dalam suatu kebijakan pasti dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan,” ujar Dailami kepada JawaPos.com, Kamis (22/8).

Dailami melihat wacana penggabungan DKI Jakarta dengan Bogor sangat positif. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan lebih dulu ketimbang memusingkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

“Apalagi kondisi perekonomian kita sedang kurang baik, jadi anggaran untuk perpindahan ibu kota bisa dimanfaatkan untuk kebijakan lainnya,” katanya.

Perihal penyetaraan keadilan dalam pembangunan dan hal-hal lain, Dailami menbuturkan bahwa semuanya bisa menjadi seragam sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. “Ini supaya sila kelima Pancasila (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Red) dapat terwujud secara utuh,” katanya.‎

‎Untuk diketahui, wacana bergabungnya DKI Jakarta dan Bogor pertama kali dilontarkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. Wacana ini adalah pengembangan lebih lanjut setelah pertama kali mengemukakan pembentukan provinsi Bogor Raya.

Kedekatan dari sisi jarak serta lebih besarnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta menjadi alasan utama peleburan ini. “Jadi opsi semakin banyak, awalnya hanya meluas wilayah Kota Bogor dan Kabupaten, kemudian ditambah usulan provinsi baru ditambah Bogor, apakah Bogor bergabung provinsi baru, apakah gabung Jakarta,” kata Bima.(pin/JPC)