25 radar bogor

Fadli Zon: Tangkap Aktor Intelektual di Balik Kerusuhan Papua

Anggota DPR RI dan Chairman IPS (Institute for Policy Studies) Fadli Zon.
Anggota DPR RI dan Chairman IPS (Institute for Policy Studies) Fadli Zon.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemicu utama terjadinya kerusuhan masa yang berujung pada pembakaran kantor DPRD Manokwari, Papua masih belum jelas. Karena itu Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon me‎ndorong supaya adanya invesitagasi dari kasus tersebut.

Menurut Fadli, kasus ini perlu diperjelas, karena ada dugaan kesalapahaman terkait jatuhnya bendera merah putih pada Jumat (16/8) di Surabaya, Jawa Timur.

‎”Mungkin yang perlu investigasi terhadap dugaan-dugaan, soal pelecehan terhadap bendera merah putih kita, atau juga melakukan ucapan yang rasis ya. Ini agar semuanya jelas, tangkap antor intelektualnya,” ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8).

Selain itu Fadli mengatakan, perlu juga dicari aktor intelektual yang membuat Papua menjadi panas. Sehingga berujung pada kerusuhan dengan pengrusakan fasilitas umum.

‎”Ada pengusutan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, penegak hukum harus bergerak untuk menyelesaikan masalah ini sehingga ada keadilan,” katanya.

Selain itu, Fadli juga meminta semua pihak untuk bisa menenangkan situasi ini. Sebab yang terjadi di Papua itu dipicu oleh isu sensitif. Sehingga mengakibatkan masyarakat di bumi cenderawasih ini marah.

“Kita teruskan pada pihak terkait, pada institusi kepolisian untuk segera mengusut pihak-pihak yang dianggap bisa memicu atau memprovokasi keadaan,” ungkapnya.

Selain itu, DPR juga berencana menggelar rapat dengan Tim Pemantauan Otsus Papua. Nantinya hasil dari rapat tersebut akan disampaikan ke pemerintah supaya kejadian di Papua saat ini tidak terulang lagi di kemudian hari.

“Nanti kami juga akan melakukan rapat dengan tim Pemantauan Otsus Papua, untuk menerima masukan-masukan sehingga kita bisa menyampaikan ke pihak pemerintah,” pungkasnya.

Sekadar informasi, kerusuhan di Manokwari, Papua Barat karena sebanyak 43 orang anggota aliansi mahasiswa Papua dibawa ke markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dari asrama mereka di Jalan Kalasan, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Penggerebekan itu diduga akibat kesalahpahaman setelah Bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya terjatuh di depan asrama. Hal ini pun lantas memicu kemarahan massyarakat di Manokwari sehingga kantor DPRD di Papua Barat dibakar. (JPG)