25 radar bogor

Rektor Institut Tazkia Hadiri Pembukaan Simposium Cendekiawan Kelas Dunia

Rektor Institut Tazkia, Murniati Mukhlisin.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD), resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden di Jl. Veteran, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Rektor Institut Tazkia, Murniati Mukhlisin pun berkesempatan mengikuti acara ini. Hal itu dikarenakan ia pernah masuk database sebagai Cendekiawan Kelas Dunia semasa berkiprah di Inggris.

Ya, Murniati pernah menjadi dosen dan peneliti di University of Essex, Colchester, UK 2015-2017. Saat itu dia mengembangkan modul akuntansi dan keuangan syariah yang banyak diminati oleh mahasiswa dari berbagai negara.

Dia juga menjadi pembimbing dan penguji mahasiswa baik S2 maupun S3 dalam bidang akuntansi dan keuangan syariah di Inggris dan Australia.

Murniati memutuskan untuk pulang ke tanah air pada tahun 2017 untuk kembali mengembangkan Kampus Tazkia yang memang sudah diasuhnya sejak awak pendirian kampus tersebut.

Dia bersama pakar keuangan dan bisnis syariah lainnya yaitu Muhammad Syafii Antonio, Ade Ruhyana, Agus Haryadi, Mukhamad Yasid dan Mirna Rafki membesarkan kampus yang tadinya berawal dengan 25 mahasiswa.

Sekarang, Institut Tazkia telah meluluskan 2259 orang dan memiliki 2003 mahasiswa aktif di bidang ekonomi, bisnis, hukum dan pendidikan syariah.

Murniati menyampaikan bahwa dia banyak belajar dari kampus University of Glasgow dimana dia menyelesaikan S3 di bidang Akuntansi Syariah, bagaimana tentang proses pembelajaran yang sangat sistematis.

Dan juga di University of Essex dimana dia sempat menjadi dosen dan peneliti tentang pengembangan kurikulum, kedisiplinan dalam mengajar, menjalankan riset dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Pengalaman itulah kemudian dia bagi di Kampus Tazkia dan di berbagai kesempatan di kampus lain.

Murniati mengikuti program 5000 Doktor yang dikelola oleh Pendidikan Tinggi Agama Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia dan berhasil lulus S3 kurang dari tiga tahun.

Dia berharap makin banyak dosen – dosen muda disekolahkan ke luar negeri dan menimba pengalaman riset di sana yang kemudian dibawa ke tanah air untuk membantu memperbaiki sistem pendidikan di sini. (*/ysp)