25 radar bogor

Megawati: Banyak yang Memberikan Masukan Salah Tentang PDIP

JAKARTA-RADAR BOGOR, Cucu Bung Karno Prananda Prabowo memenuhi janjinya saat Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa waktu lalu. Yakni memberikan suvenir berupa buku khusus berjudul ‘Satyam Eva Jayate’ dan komik seri ‘Bung Karno Bapak Bangsa’ kepada wartawan.

Pemberian itu bahkan langsung dilakukan oleh sang ibunda yang merupakan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri usai pelantikan Tri Rismaharini sebagai Ketua DPP PDIP di kantor pusat partai, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (19/8).

“Ini sebagai sebuah pengetahuan saja, seperti apa, siapa, bagaimana seorang yang namanya Megawati Soekarnoputri itu,” ujar Megawati di lokasi.

Megawati mengatakan, banyak yang memberikan masukan-masukan salah tentang PDIP. Sehingga ia merasa perlu untuk memberikan sebuah buku tentang perjuangan dirinya semasa hidup.

“Sebab terkadang banyak yang tak tahu dan salah dalam memberikan masukan soal PDIP. Saya berharap buku ini menjadi semacam pegangan. Karena dalam isi buku itulah ada cuplikan perjalanan hidup saya,” katanya.

Adapun elite PDIP yang hadir ‎diantaranya adalah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal Arief Wibowo, Ketua DPP Puan Maharani, Prananda Prabowo, Bambang Wuryanto, Nusyirwan Soejono, Hamka Haq, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Ahmad Basarah.

Untuk diketahui, usai puncak acara penutupan kongres V di Bali, Prananda mengucapkan terima kasih kepada media massa atas peliputan kongres. Pria yang akrab disapa Mas Nanan itu lalu berjanji untuk memberikan juga suvenir yang sama yang diberikan kepada peserta kongres.

Souvenir yang pertama adalah komik seri ‘Bung Karno Bapak Bangsa’, isinya menggambarkan kehidupan Proklamator RI itu pada periode 1901-1945.

Kemudian, yang kedua adalah buku bersampul merah berjudul “Satyam Eva Jayata” dengan gambar wajah Megawati di sampulnya. Isinya berisi perjalanan hidup presiden RI kelima itu dari sejak kecil, masa-masa ditekan rejim Orde Baru, hingga yang teraktual.‎ (JPG)