25 radar bogor

Cianjur dan Sukabumi Pasok 10 Ton Cabai Setiap Hari ke Jakarta

Ilustrasi Cabai.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Musibah kekeringan terjadi di beberapa daerah. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada suplai kebutuhan pangan untuk Ibu Kota Jakarta. Kendati demikian hal itu tidak perlu diragukan.

Pasokan kebutuhan cabai untuk Jakarta disuplai dari beberapa daearah, termasuk dari Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat. Setiap harinya dari daerah tersebut didatangkan 10 ton cabai.

Kabid Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Hasan mengatakan, produksi cabai di Cianjur saat ini tetap surplus kendati terjadi kekeringan. “Produksi cabai kita masih surplus bahkan kita masih mampu pasok ke Jakarta di atas 10 ton per hari,” kata Abah Hasan di Cianjur, Selasa (23/7).

Harga cabai saat ini memang masih tinggi. Untuk cabai keriting saja harga masih berkisar Rp 45 ribu hingga Rp 47 ribu per kilogram. Menurut Hasan harga tersebut masih terbilang wajar. Karena, permintaan dari pasaran saat ini cukup tinggi.

“Biasanya karena hukum suplai dan demand. Selain itu memang konsumsi masyarakat tinggi karena biasanya di bulan-bulan ini juga banyak hajatan. Mulai dari Syawal (Lebaran) sampai Muharram ini banyak hajatan di masyakat tinggi sehingga konsumsi meningkat. Tapi bukan karena kekeringan,” tambah dia.

Ketua Kelompok Tani Gede Harapan Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur Udin Suherlan mengatakan, kunci pertanian di Cianjur saat ini. Petani cabai bisa tetap berproduksi sepanjang tahun karena ada irigasi yang baik.

“Agar lebih maksimal, produksi lebih meningkat, ada bantuan untuk program pipanisasi karena sumber air dis ini ada. Selama ini kurang maksimal karena terkendala air,” katanya.

Udin menuturkan, petani di wilayahnya memproduksi beraneka sayuran dan cabai. Selain cabai keriting, salah satu komoditas yang menjadi unggulan di Rekbrong adalah Cabai Paprika. ‎”Peluang usaha di sini bagus,” katanya.

Menurut Udin, salah satu kunci kesuksesan petani di wilayahnya adalah efisiensi produksi. Salah satu upaya menekan biaya produksi para petani adalah dengan menggunakan pestisida alami. “Kalau dulu biasanya per hektare Rp 90 Juta hingga 100 juta, kini dengan pestisida alami bisa dipangkas 25 persen menjadi Rp 70 hingga 75 juta,” tambah dia.

Dirjen Hortikultura Suwandi mengatakan, selain Cianjur petani cabai di Sukabumi juga masih mampu memasok cabai di atas 10 ton per hari. Kepastian tersebut diperoleh setelah pihaknya menggelar koordinasi dengan kepala Dinas Pertanian Sukabumi dan pelaku usaha cabai di Sukabumi.

“‎Saya hitungnya secara makro. Kalau di Jakarta sudah masuk 25 truk (cabai) ya berarti pasokan aman. Kalau kurang dari 25 truk berarti harga akan naik,” kata Suwandi.

Dia berharap kenaikkan harga cabai ini bisa disikapi dengan baik. Toh, petani juga saat ini bisa menikmati harga cabai yang ada saat ini.(JPC)