25 radar bogor

Stevia Sebagai Alternatif Pengganti Gula

Penulis : Ahmad Johari

Mahasiswa Magister Profesional Teknologi Pangan – Institut Pertanian Bogor

GULA merupakan sumber rasa manis dan menjadi komponen utama dalam nutrisi harian yang banyak digunakan pada produk pangan. Keberadaan gula pada makanan dan minuman akan meningkatkan rasa dan keinginan untuk mengkonsumsi. Ini dapat terjadi karena secara alami manusia memiliki kecenderungan untuk menyukai rasa manis.

Tingkat konsumsi gula berlebih akan mengakibatkan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh sebagian besar orang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi gula yang tinggi dengan kondisi kesehatan seseorang. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan adalah obesitas dan diabetes.

Riset kesehatan dasar yang dilakukan Kementrian Kesehatan di tahun 2018 menunjukkan kecenderungan penyakit tidak menular (diabetes dan obesitas) mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data riset kesehatan dasar di tahun 2013.

Pada tahun 2018, persentase penderita diabetes mencapai angka 2% dan ini mengalami peningkatan sebanyak 0.5% dari tahun 2013 yang mencapai angka 1.5%.

Sesuai dengan Permenkes Nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per orang per hari. Namun, saat ini sebagian besar orang memiliki kecenderungan mengkonsumsi gula >50 gram.

Sehingga dengan pola konsumsi seperti ini, resiko terkena penyakit tidak menular (diabetes dan obesitas) akan semakin tinggi.

Stevia adalah pemanis alami yang bisa menjadi alternatif pengganti gula yang tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan terutama oleh penderita diabetes.

Stevia dikenal sebagai pemanis alami dengan kadar kalori 0%, namun dengan tingkat kemanisan mencapai 200-350 kali gula biasa.

Stevia merupakan jenis tanaman yang berasal dari daerah Amerika Selatan (Paraguay) dan saat ini banyak tumbuh di Asia dan daerah dengan iklim tropis dan sub-tropis lainnya.

Terdapat 240 spesies berbeda dari tanaman stevia, dan dari sekian banyak spesies terdapat satu jenis tanaman bernama latin Stevia rebaudiana yang terbukti memiliki rasa manis yang sangat kuat.

Pemanis alami stevia didapat dari daun stevia yang telah mengalami proses ektraksi. Rasa manis pada stevia berasal dari senyawa steviol glikosida yang banyak terdapat pada bagian daun. Ektrak daun stevia setidaknya memiliki kandungan steviol glikosida sebanyak 95%.

Penggunaan stevia sebagai alternatif pengganti gula sangat diminati karena memiliki kadar kalori 0% dan rasa manis yang tinggi dengan jumlah takaran yang sangat kecil.

Pada penggunannya, stevia dikenal tidak memiliki pengaruh terhadap kadar glikemik dan juga tidak mempengaruhi produksi insulin dalam tubuh. Selain itu, stevia juga sangat aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hamil dan menyusui. (*)