RUMPIN-RADAR BOGOR, Puluhan siswa sekolah dasar (SD) Negeri Kertajaya 2, Desa Kertajaya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, harus belajar dalam kondisi memprihainkan.
Mereka terpaksa duduk di atas lantai dan menggunakan meja rusak lantaran sekolah kekurangan meja dan bangku.
Karena keterbatasan ruang, pihak sekolah juga membagi rombongan belajar menjadi dua sesi. Siswa kelas I,2, IV dan VI masuk pagi sementara siswa kelas II dan V masuk siang.
Pantauan Radar Bogor, sejumlah siswa nampak belajar di meja yang sudah rusak yang dijadikannya tempat duduk sekaligus meja tempat menulis.
“Sudah sejak lama kondisi seperti ini, masa siswa belajarnya duduk dilantai dan di meja yang sudah rusak. Bahkan meja dan kursinya juga kurang, jadi ada yang duduk dìlantai belajarnya,” kata Jumroh (43) wali murid, kemarin.
Jumroh mengeluhkan setiap harinya anak-anak pulang dengan baju dan celana seragam yang kotor seusai belajar.
“Sudah sering kita adukan kepada kepala sekolah, jawabannya nanti diusulkan. Waktu itu, semua wali murid dipintai iuran sebesar Rp25 ribu untuk membeli kursi dan meja, tapi masih kurang,” ujarnya.
Siswa kelas V Lisna Wati mengaku sering merasakan sakit badan di bagian pinggul saat belajar dikelas. “Tidak nyaman ketika mengikuti kegiatan belajarnya, meja yang sudah rusak untuk tempat duduk dan menulisnya sangat sempit,” keluhnya.
Sementara itu, Salah satu guru kelas V SDN Kertajaya 2 Enjeh membenarkan jika sejumlah siswa kerap mengalami kesakitan saat mengikuti proses belajar mengajar.
“Ada aja siswa yang mengeluh sakit badannya, pada pegel kelamaan karna duduknya juga dilantai. Kalau duduk dilantai juga suka kedinginan dan baju-bajunya juga pada kotor, ” tutupnya. (nal/c)
