25 radar bogor

Keluarga Korban Gas Beracun Desa Tajur Diintimidasi Oknum Bhabinkamtibnas

Puluhan drum yang dibuang sembarangan di kebun Desa Tajur berdekatan dengan rumah warga sekitar.

 

Puluhan drum yang dibuang sembarangan di kebun Desa Tajur berdekatan dengan rumah warga sekitar.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Belum selesai dengan kasus pembuangan drum berisi bahan kimia gas berbahaya di lingkungan di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.

Kini, warga yang pernah menjadi korban paparan reaksi kimia drum mendapatkan intimidasi dari salah satu aparatur desa.

Ika Kartika (43), warga yang menjadi korban reaksi kimia drum PT Chevron Phillips itu mengadu. Iin Rukmini (53), kakak kandungnya mendapat perlakuan tak mengenakan ketika datang ke kantor desa.

Keperluan Iin ke kantor desa kala itu untuk keperluan mengurus surat keterangan domisili suaminya. Namun bukan pelayanan yang Iin terima, justru dia diberondong pertanyaan selayaknya sedang diintrogasi.

“Ini pak yang kemarin dicari teh!,” kata Iin mengulangi sambil memperagakan cara bicara salah satu bhabinkamtibnas, kemarin.

Iin melanjutkan kronologi, tak lama dia diberondong beberapa pertanyaan terkait gas kimia drum yang ditemukan di area kantor desa.

“Ko cuma Ika saja yang kebauan? Punya penyakit kali? Kemarin diwawancara ya? ko mau saja?,” kembali Lin mengulangi pertanyaan yang diajukan Ujang.

Iin merasa, pertanyaan yang diajukan Ujang itu terkesan untuk menyudutkan dirinya. “Mukanya juga sambil muka kesal begitu. Jelas seperti tidak percaya sama keadaan waktu itu,” lirih Iin.

Setelah diberondong pertanyaan, Iin sempat dimintai dimintai Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya. Lantas Iin menyerahkan KTP dia, dan yang paling mengejutkan KTP tersebut difoto oleh bhabinkamtibnas itu. “Untuk apa KTP saya difoto coba,” penasaran dia.

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Aja Sukarja mengaku tidak mengetahui apa yang melatarbelakangin Ujang mengajukan pertanyaan seperti itu kepada Iin. “Jadi saya gak tau apa yang dibicarakan mereka diperkirakan,” tuturnya.

Terkait drum gas kimia tersebut, Aja juga mendesak kepolisian agar segera menemukan pelakunya.

“Saat masih dalam penyelidikan,” kata Kapolsek Citeureup, Kompol Muhtarom.(cr1/c)