25 radar bogor

Delapan Titik di Kota Bogor Ini Bakal Dibangun Stasiun Kereta Dalam Kota

Ilustrasi Trem

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mematangkan rencana masuknya moda transportasi massal. Setelah Lintas Rel Terpadu (LRT) yang direncanakan masuk di 2021, giliran trem atau kereta di dalam kota yang akan dihadirkan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, rencana tersebut tak lepas dari perhatian besar dari Pemerintah Pusat kepada Kota Bogor.

Trem yang akan hadir di Kota Bogor merupakan hibah dari Pemerintah Belanda. Sehingga, penataan transportasi perlu dilakukan, agar rencana LRT dan Trem bisa selaras.

“Ini kan harus nyambung. LRT kemana, Trem kemana. Ini harus segera direncanakan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Hibah trem yang akan diterima Kota Bogor, lanjutnya, sebanyak 24 gerbong. Selain itu, pemerintah Belanda juga dikabarkan siap memberikan rolling stock atau bakal pelanting untuk Pemkot Bogor.

Karenanya, trem dipilih daripada mono rel, selain lebih murah, juga tepat berdasarkan rekomendasi dari kunjungan perusahaan asal Prancis, Kolas, ke Kota Bogor beberapa waktu lalu. “Selain lebih murah, Trem sangat cocok digunakan di jalanan pusat Kota Bogor,” katanya.

Rencananya, akan ada delapan stasiun trem yang akan dibangun. Antara lain di Suryakencana, Mall BTM, Paledang, Alun-alun Bogor, Sempur, Lippo Keboen Raya, Rumah Sakit PMI dan Baranangsiang.

Menurut mantan pejabat KPK ini, trem akan hadir secepatnya. Namun, perlu perencanaan yang matang. Bukan saja teknis, tetapi juga administrasi.

“Kalau memang secara administrasi, teknis dan posibility teknisnya lancar, tahun depan mungkin bisa dikirim ke Indonesia dari Belanda,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengungkapkan, rencana pembangunan transportasi massal di Jabodetabek telah tertuang dalam rencana induk transportasi Jabodetabek tahun 2018-2029.

Sebab, pengguna angkutan massal meningkat tajam. Dua tahun lalu baru diangka 50 juta, kali ini mencapai 100 juta.

“Di dalam rencana induk itu, diantaranya ialah kita akan membangun angkutan masal, kenapa? Karena supaya orang bergeser dari angkutan umum ke angkutan massal, kalau ini semua 100 juta pindah ke angkutan umum, habis kita colapse, nanti orang kembali lagi ke angkutan pribadi karena angkutan umum gini-gini aja,” beber dia.

Disisi lain, Kota Bogor juga diuntungkan dengan hadirnya Presiden, Joko Widodo, yang tinggal di Istana Bogor. Karena itu pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Bogor selalu diberikan.

“Bukan karena presidennya, tapi karena masyarakat Kota Bogor. Masa ada Presiden di sini angkutan massalnya tidak dilayani dengan baik. Kita menunjukkan lah bahwa Kota Bogor terlayani,” pungkasnya. (gal/pkl6/pkl7/c)