25 radar bogor

IPB Bebaskan BPIF Mahasiswa Tak Mampu

ujian berbasis komputer di IPB

OGOR–RADAR BOGOR,Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan tes masuk untuk jalur mandiri melalui ujian tulis mandiri berbasis komputer (UTM-BK) untuk program sarjana (S1) dan sekolah vokasi (D3).

Pelak­sanaan ujian tanggal 13 Juli 2019 untuk program sarjana, dan 14 Juli untuk sekolah vokasi. Ujian dilaksanakan di sejumlah kampus IPB Univer­sity mulai dari kampus Dra­maga, kampus sekolah vokasi, Kampus sekolah bisnis, juga melibatkan sejumlah sekolah menengah di wilayah Kota Bogor.

Wakil Rektor Bidang Pendi­dikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr. Drajat Martianto menyampaikan bahwa pen­daftar program S1 jalur UTM-BK meningkat terus dari tahun ke tahun. Pada tahun ini jumlah peserta yang mendaftar ke program sarjana melalui jalur mandiri adalah sebanyak 12.009 orang, atau meningkat 20 persen dari tahun lalu. Dari keseluruhan 12 ribu peserta tersebut, rinciannya sebanyak 3.268 peserta me­ngikuti tes UTM-BK dan yang menggu­nakan skor UTBK sebanyak 8.713. Pendaftar untuk kelas internasional sebanyak 28 orang.

Sementara itu, pendaftar UTM-BK sekolah vokasi seba­nyak 2.320 orang. Peserta yang mengikuti tes masuk sekolah vokasi jalur UTM-BK sebanyak 1.015, yang menggu­nakan skor UTBK (saintek) sebanyak 791 peserta dan untuk skor UTBK (soshum) sebanyak 514 orang. Peserta pada umum­nya berasal dari wilayah Jabo­de­tabek, namun ada juga yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya.

Mahasiswa baru yang lolos seleksi masuk IPB melalui jalur mandiri akan dikenai biaya pengembangan institusi dan fasilitas (BPIF).

BPIF dibayarkan hanya satu kali pada saat registrasi sebagai mahasiswa baru IPB University. BPIF dimaksudkan untuk membe­rikan kesempatan kepada orang tua mahasiswa, selaku masya­rakat, dalam berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendi­dikan. Namun demikian khusus bagi mahasiswa IPB University yang terverifikasi tidak mampu, mereka akan dibebaskan sama sekali dari kewajiban membayar BPIF.

Rektor IPB, Arif Satria menga­takan bahwa selama ini IPB University telah menunjukkan komitmen besar pada pembe­rian kesempatan dan ketuntasan belajar mahasiswa dari keluarga tidak mampu.

Di antaranya ditunjukkan dengan jumlah penerima beasiswa Bidikmisi program sarjana sebanyak 868 mahasiswa tahun 2015 (25% dari mahasiswa baru), 770 mahasiswa tahun 2016 (21% dari mahasiswa baru), 770 mahasiswa tahun 2107 (21% dari mahasiswa baru), dan 825 mahasiswa tahun 2018 (23% dari mahasiswa baru). Pada 2019 akan diberikan beasiswa kepada 1.144 penerima Bidikmisi dan ditambah dengan beasiswa alumni berbagai angkatan sehingga secara total dapat mencapai 30% dari mahasiswa baru.

“Untuk mahasiswa yang lolos jalur mandiri dari kalangan eko­nomi tidak mampu akan dibe­baskan dari pembayaran BPIF. Apa yang dilakukan oleh IPB ini sejalan dengan Permenristekdikti No­mor 39 Tahun 2017 agar peneta­pan uang pangkal (BPIF) mem­­per­hitungkan kemampuan ekono­mi masyarakat,” tegas Arif.(mer/b)