25 radar bogor

Sampaikan Pidato Politik, Catat! Ini Lima Visi dan Janji Jokowi-Ma’ruf

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menyapa ribuan pendukungnya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor tadi malam.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menyapa ribuan pendukungnya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor tadi malam.

BOGOR – RADAR BOGOR, Infrastruktur, investasi dan birokrasi menjadi pembahasan menonjol dalam pidato politik presiden terpilih Joko Widodo di depan ribuan pendukungnya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor tadi malam.

Setidaknya ada lima janji dan program prioritas yang akan dilaksanakan pada periode keduanya.

Pertama, dia berjanji akan melanjutkan pembangunan infrastruktur. “Yang besar sudah kita bangun. Ke depan akan kita lanjutkan lebih cepat,” terangnya dalam acara yang bertajuk Visi Indonesia itu.

Menurut dia, infrastruktur besar, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara akan disambungkan dengan kawasan ekonomi rakyat, industri kecil, ekonomi khusus, dan kawasan pariwisata.

Selain itu, pihaknya juga akan menyambungkan proyek infrastruktur dengan kawasan persawahan, perkebunan, dan tambak-tambak ikan. “Arahnya ke sana, fokusnya ke sana. Kita sambungkan ke sana,” tutur dia.

Program kedua, yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan sumber daya manusia juga akan menjadi prioritas. Sebab, hal itu menjadi kunci Indonesia ke depan.

Jadi, titik mulainnya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, balita, dan anak-anak sekolah. Karena masa itu adalah usia emas untuk mencetak manusia unggul.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, tidak boleh ada lagi stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. “Tugas besar kita di situ,” urainya.

Selanjutnya, dia juga akan memberikan perhatian terhadap kualitas pendidikan. Pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pendidikan. Vocational training sangat penting. Begitu juga vocational school.

Pemerintahannya juga akan membangun manajemen talenta Indonesia. Pemerintah bakal mengindenfitikasi, memfasilitasi, serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.

Mantan Walikota Solo itu menerangkan, diaspora yang bertalenta tinggi harus diberi dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.

“Kita akan menyiapkan lembaga khusus. Kita akan mengelola talenta-talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global,” ungkap dia.

Prioritas kerja selanjutnya adalah mengundang investasi di Indonesia. Menurut dia, pihaknya akan membuka peluang investasi seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan kerja. Jangan ada yang alergi dengan investasi. Dengan cata itu, tutur dia, lapangan kerja akan terbuka sebesar-besarnya.

Untuk itu, lanjut Jokowi, yang menghambat investasi akan dipangkas. Misalnya, perizinan yang lambat, berbelit, dan pungli.

“Hati-hati, ke depan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena itu adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Jokowi juga menekankan pentingnya reformasi birokrasi agar lembaga semakin sederhana, simpel, dan semakin lincah. Dia mewanti-wanti jika pola pikir, mindset birokrasi tidak berubah, maka dia juga akan memangkasnya. Menurut dia, kecepatan melayani, dan memberikan izin menjadi kunci bagi reformasi birokrasi.

Dia pun akan mengecek dan mengontrolnya sendiri. Jika dia melihat ada yang tidak efesien, dan efektif, maka dia akan memangkasnya dan mencopot pejabatannya.

Jika ada lembaga  yang tidak bermanfaat dan bermasalah, dia akan membubarkannya. Oleh sebab itu, kata ayah tiga anak itu, pemerintahannya membutuhkan menteri-menteri yang berani.

Dia menegaskan tidak ada lagi pola pikir lama, kerja-kerja yang rutinitas, monoton, dan yang begitu-begitu saja. Tidak ada lagi kerja di zona nyaman. “Kita harus berubah, sekali lagi harus berubah,” ungkapnya.

Harus dibangun nilai-nilai baru dalam bekerja. Yaitu, cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Membangun Indonesia yang adaptif, produktif, inovatif, dan Indonesia yang kompetitif.

Dan program prioritas yang terakhir adalah menjamin penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Yaitu, APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Setiap rupiah yang keluar harus dipastikan memiliki manfaat ekonomi, dana meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat.

Jokowi menambagkan, mimpi-mimpi besar hanya bisa terwujud, jika semuanya bersatu, optimis dan percaya diri. Harus diingat bahwa Indonesia adalah negara besar, memiliki 17 ribu pulau, mempunya letak geopolitik yang strategis, negara yang ber-bhineka tunggal ika, dan mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa.

“Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus percaya diri dan berani menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin bahwa kita bisa menjadi salah satu negara terkuat di dunia,” paparnya.

Persatuan dan kesatuan harus dijaga, sebab dengan persatu maka bangsa Indonesia akan kuat dan disegani dunia.

Dalam demokrasi, tutur dia, mendukung mati-matian seorang kandidat diperbolehkan, mendukung dengan militansi juga boleh. Menjadi oposisi juga sangat mulia.

Silahkan menjadi oposisi asalkan jangan oposisi yang menimbulkan dendam, kebencian, apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian.

Bangsa Indonesia memiliki norma agama, etika tata krama ketimuran, dan mempunyai budaya luhur. Menurut dia, pancasila adalah rumah kita bersama. Rumah bersama sebagai saudara sebangsa setanah air.

Jokowi juga menekankan pentingnya toleransi. Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan, tidak menghargai penganut agama lain, suku, dan etnis lain.

“Sekali lagi ideologi kita adalah pancasila,” ujarnya. Jokowi mengajak semua masyarakat untuk rukun. Sebab rukun itu indah, bersaudara itu indah. (lum)

Lima Visi dan Janji Jokowi-Ma’ruf

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan, dan perikanan.

2. Memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan anak sekolah. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui vocational training, vocational school, dan pembangunan manajemen talenta.

3. Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja. Penghambat investasi akan dipangkas. Pungli dan birokrasi yang berbelit akan ditindak.

4. Mereformasi birokrasi agar makin simpel. Lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah akan dibubarkan.

5. Menjamin penggunaan APBN agar fokus dan tepat sasaran serta bermanfaat untuk ekonomi, rakyat, dan kesejahteraan.

Sumber: Disarikan dari pidato politik Jokowi tadi malam