25 radar bogor

Kades Tajur Sebut Keracunan Gas Kimia Hoaks, Warga : Jangan Mementingkan Diri Sendiri

Puluhan drum yang dibuang sembarangan di kebun Desa Tajur berdekatan dengan rumah warga sekitar. Sementara warga yang keracunan gas kimia saat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Regi/Radar Bogor

TAJUR – RADAR BOGOR, Pencemaran udara di wilayah Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, yang diduga berasal dari puluhan drum kimia yang berada di pekarangan kantor desa menciptakan polemik baru.

Warga Tajur Keracunan Gas Kimia, Muntah-muntah Hingga Kesulitan Bernafas 

Warga di sana kini tak terima dengan tepisan sang Kepala Desa (Kades) jika keracunan warga akibat akibat bau kimia tersebut.

Korban bau gas kimia berbahaya di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Ika Kartika (43) warga RT04/01 sangat menyayangkan Kades Aja Sukarja menyebut hal itu bohong alias hoaks.

Ika menilai kadesnya itu tidak mengutamakan keselamatan warga. Melainkan mementingan diri sendiri. “Jangan mementingakan diri sendiri. Utamakan kepentingan warga,” tegas Ika kenapa Radar Bogor, Minggu(14/07).

Sebagai wakil kesejahteraan warga Desa Tajur, Ika menilai, seharusnya sades lebih jeli dalam memperhatikan persoalan yang tengah dialami warganya. Selain itu, menurut Ika seharusnya Kades dengan sigap mengantisipasi kejadian itu hingga dampak yang ditimbulkan tidak berlarut.

Apalagi, selama kejadian, Ika melihat, kades hanya diam saja, tidak melakukan apapun. “Masa kades ada kejadian kaya gini pura-pura tidak tahu. Jangan sebut kejadian ini hoaks(berita bohong),” jelas Ika.

Ika berharap, ada solusi cepat yang dilakukan pihak desa untuk menemukan siapa pelaku pencemaran udara. “Dan harus tuntas diusut. Kalau memang menurut lurah hoaks saya gak terima. Syukur saya selamat. Kalau tidak, apa Kades bisa bertanggung jawab?” tantang Ika.

Sementara, Kades Tajur, Kecamatan Citeureup Aja Sukarja berjanji akan menyambangi rumah korban terdampak bau drum gas kimia berbahaya.

Terkait drum tersebut, Kades Aja menjelaskan, penemuan puluhan drum gas kimia berbahaya bukan untuk pertama kalinya. Dua minggu sebelumnya, puluhan drum gas kimia berbahaya dengan jenis yang sama sempat ditemukan di belakang rumah salah seorang warga Desa Tajur, Kecamatan Citeureup.

Hanya saja, dia mengatakan, keberadaan drum itu tidak membuat warga resah. Sebab, Aja mengaku pihaknya langsung melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian Polsek Citereup. Dan langsung dievakuasi pihak kepolisian.

Saat ini kasus pencemaran udara tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian Polsek Citereup. Aja pun menginginkan agar secepatnya pihak kepolisian menemukan pelaku yang menaruh puluhan drum gas kimia di wilayahnya.

“Mengenai drum yang sudah diangkut pihak kepolisian polsek citeureup, yang menangangani dari polsek langsung,” tandasnya. (cr1/1)