25 radar bogor

Dampak Buruk Perubahan Iklim, YABI Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Hutan

Talkshow bertajuk ‘ Badak Sang Pejuang Pemelihara Hutan ; Meredam Dampak Buruk Perubahan Iklim’ di Plaza Ekalokasari lantai 3, Minggu (14/7/2019).

BOGOR – RADAR BOGOR, Indonesia termasuk negara mega biodiversity, dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang tinggi. Sayangnya, Indonesia juga rentan mengalami perubahan iklam yang berdampak pada rusaknya ekosistem.

Demikian materi yang disampaikan Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI) Drs. Widodo S. Ramono saat menjadi narasumber Talkshow bertajuk ‘ Badak Sang Pejuang Pemelihara Hutan ; Meredam Dampak Buruk Perubahan Iklim’ di Plaza Ekalokasari lantai 3, Minggu (14/7/2019).

Menurut YABI, berdasarkan konvensi PBB tentang kerangka kerja perubahan iklim (UNFCCC) penyebab perubahan iklim ini disebabkan beberapa unsur. Salah satunya efek rumah kaca. Rumah kaca ini terdiri atas karbon dioksida, metana, dan nitrogen.

“Efek rumah kaca sangat terasa. Tingginya tingkat gas menyebabkan suhu meningkat,” terangnya. Selain suhu meningkat, efek rumah kaca juga memicu perubahan pola hujan dan kemarau. Akibatnya, siklus flora dan fauna ikut berubah.

“ Perubahan iklim saat ini tidak bisa dihindari. Tapi dampaknya masih bisa diredam,” katanya.

Caranya, misal memanfaatkan hasil hutan, dan rimba. Makanya, menjaga dan memperluas habitat serta ekosistem di hutan sangat penting. Termasuk di antaranya melestarikan hewan yang berfungsi menjaga, dan memelihara hutan dan rimba, termasuk badak.

Melalui kegiatan ini, YABI berharap bisa menimbulkan epati dan kepedulian masyarakat. Bahkan, YABI juga mengadakan kegiatan lomba mewarni dan menggambar yang seluruh anggotanya anak-anak. Tujuannya untuk menimbulkan rasa kepedulian.

Selain direktur Eksekutif YABI, hadir sebagai narasumber perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, U. Mamat Rahmat. Perwakilan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program Muhamad Muslich, perwakilan Climate Reality Project, DR. Amanda Katili, dan PT. Sinde Budi Sentosa Jony Yuwono.(*/dkw)