25 radar bogor

Fahri Bilang Begini Soal Ideologi Partai Garbi

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ingin ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang didirikanya terjebak dalam kategorisasi ideologi (Gunawan/JawaPos.com)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ingin ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang didirikanya terjebak dalam kategorisasi ideologi (Gunawan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ingin ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang didirikanya terjebak dalam kategorisasi ideologi. Pasalnya, hal itu dinilai kurang produktif.

Menurut Fahri, Garbi cukup diklasifikasikan secara metodologis, yaitu tentang cara menghadapi dan menyelesaikan persoalan bangsa yang sudah pelik.

“Saya kira itu jauh lebih produktif daripada kita memaku dan mengekang dalam kategori ideologis yang tidak produktif,” ungkap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (11/7) dikutip dari jawapos.com.

Legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga menambahkan, demokrasi adalah pada dasarnya adalah pasar ide. Karena itu, Garbi muncul sebagai gerakan pemikiran yang lebih komprehensif tentang Indonesia.

“Jadi kami tidak mau basis itu berdasar pada politik aliran tradisional, tetapi melintas batas kepada siapa saja yang menyepakati cara berpikir yang ditawarkan,” kata Fahri.

Fahri juga memastikan Garbi dalam waktu dekat ini akan berubah bentuk menjadi partai politik. Itu dilakukan, karean telah setahun ini bersafari ke seluruh Indonesia dan memperoleh aspirasi kuat dari para koleganya untuk menjadikan Garbi sebagai parpol.

“Ada gerakan pemikiran yang telah dimulai oleh Garbi di seluruh Indonesia, itu bisa kami teruskan menjadi sebuah gerakan politik dalam wadah parpol yang tujuannya untuk memecah kebekuan yang sekarang muncul di tengah-tengah masyarakat kita,” kata Fahri.

Mantan wakil sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, aspirasi yang muncul soal Garbi telah disepakati dalam pembicaraan-pembicaraan informal. Karena itu, kata Fahri, kesepakatan yang sudah ada tinggal diformalkan.

Menurut Fahri, jika Garbi telah resmi menjadi parpol, maka partai ini akan memberi ruang bagi kader untuk mengembangkan potensi. Dimulai lewat pendekatan yang berimplikasi pada optimisme dan imajinasi tentang kebesaran Indonesia.

“Tentunya dengan segala potensi dimiliki baik alam, manusia, dan sejarahnya,” paparnya.

Sementara itu, Salah satu Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik perubahan Garbi dari ormas menjadi parpol. Sebab hak setiap warga negara diperbolehkan mendirikan organisasi apa pun selama tidak bertentangan dengan konstitusi yang ada.

“Negara ini demokrasi. Siapa saja boleh mendirikan partai. Saya ucapkan selamat dan sukses,” ujar Mardani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).

Namun demikian, Wakil Ketua Komisi II DPR itu berpesan kepada koleganya Fahri Hamzah dan Anis Matta bahwa membuat partai bukanlah perkara gampang. Karena itu, PKS tidak akanj menganggap Garbi sebagai saingan.

“Kalau mau bikin partai serius, maka welcome to the jungle. Tapi pesannya bikin partai itu berat,” ungkapnya.

Selain itu, Mardani juga meyakini Garbi dan PKS berbeda, sehingga dirinya yakin kader-kader PKS tidak berpindah keormas besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah ini. ‎Sehingga Mardani menganggap Garbi bukanlah saingan. (JPG/magang-damar)