25 radar bogor

Pemkab Bogor Minta Bantuan Rp1,94 Triliun Kepada Pemprov Jabar

Bupati Bogor, Ade Yasin saat meluncurkan aplikasi SiTegar akhir pekan lalu.
Bupati Bogor, Ade Yasin.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, terus mendorong Pemprov Jawa Barat untuk terlibat dalam pendanaan untuk pembangunan di Bumi Tegar Beriman.

Bupati Bogor, Ade Yasin pun sudah mengajukan bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat hingga Rp1,94 triliun pada 2020. Sayangnya, Gubernur Ridwan Kamil, hanya memberikan Rp237 miliar untuk Pemkab Bogor tahun depan.

Setidaknya ada 26 kegiatan yang menjadi prioritas Pemkab Bogor menggunakan anggaran bantuan keuangan ini. Di antaranya pengembangan destinasi wisata Malasari, Tenjolaya dan Leuwiliang, serta masih banyak kegiatan lainnya.

Hal itu dikemukakan Ade di hadapan langsung Ridwan Kamil serta puluhan kepala daerah se-Jawa Barat dalam Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Triwulan II di Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7/2019).

Menurut Ade, Pemkab Bogor membutuhkan suntikan di luar APBD sendiri untuk percepatan pembangunan. Maka, dia mengusulkan bantuan keuangan dengan besaran cukup fantastis, meski hanya diberikan jauh di bawah harapan.

“Usulan kita lebih dari Rp1,9 trilun, tapi setelah dilakukan beberapa kali desk dengan Bappeda Provinsi Jawa Barat, akhirnya pagu anggaran yang dialokasikan untuk Pemkab Bogor hanya sekitar Rp237 miliar,” jelas Ade Yasin seperti dikutif dari pojokbogor, Kamis (11/7/2019).

Ade juga mengusulkan beberapa pembangunan infrastruktur jalan dan persawah yang dianggap strategis untuk didanai oleh Pemprov Jawa Barat. Karena, Ade sadar kemampuan APBD Kabupaten Bogor cukup terbatas.

Dia mengusulkan pembangunan embung-embung padi untuk mengairi sawah tadah hujan jika terjadi kekeringan. Kemudian pembangunan Jalan Poros Tengah-Timur (Puncak II), peningkatan Jalan Transyogi hingga kelanjutan pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang, yang kini mangkrak.

“Ini kesempatan yang sangat baik dan bermanfaat, saya rasa semua kepala daerah tidak akan melewatkan kesempatan ini, dimana kita bisa langsung berdialog denga Pak Gubernur dan menyampaikan program-program kita secara langsung,” katanya.

“Saya tadi menyapaikan beberapa hal secara langsung sekalian curhat seperti Puncak II sebagai upaya memecah kemacetan di Puncak tapi kami tidak ingin dibuatkan tol, ingin jalan biasa saja,” katanya.

Kemudian, jelasnya, jembatan rawayan di 95 desa yang perlu direvitalisasi, 84 titik kemacetan yang mesti diurai, Jalan Bojong Gede kemang agar dari Kota Bogor tidak udah muter lagi, persoalan jalan tambang mohon untuk ada solusi karenan ada pembebasan tanah yang harus dibayar.

“Ke perhutani kita minta pinjem tanah untuk kantong-kantong parkir, saya juga minta lanud ATS agar menjadi komersil karena ini untuk mendukung sektor wisata kita dan juga kita ingin buat mesjid besar disekitar Stadion Pakansari namun ingin di desain langsung oleh Pak Gubernur,” katanya.

Pemprov Jabar sendiri memiliki 9 Prioritas Pembangunan Tahun 2020, yakni akses pendidikan untuk semua, desentralisasi layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata, pendidikan agama dan tempat ibadah juara, infrastruktur konektivitas wilayah, gerakan membangun desa, subsidi gratis golekmah dan inovasi pelayanan publik dan penataan daerah.(cek/ps/pin)