25 radar bogor

Seberangi Derasnya Sungai Sambil Bawa Anak Sekolah Dibungkus Plastik, Foto Pria Ini Viral

RADAR BOGOR-Foto pria seberangi derasnya arus sungai sambil bawa anak sekolah yang dibungkus plastik belum lama ini viral di media sosial.

Anak-anak sekolah di masukkan ke dalam kantong plastik untuk diseberangkan lewat derasnya arus sungai oleh seorang pria.

Ternyata foto pria yang seberangi derasnya arus sungai demi mengantar anak sekolah menyimpan kisah yang pilu.

Seperti yang diketahui, orang tua pasti melakukan segala cara untuk memastikan masa depan anaknya.

Orang tua bahkan rela bekerja keras demi memberikan kehidupan layak untuk anak-anaknya.

Seperti halnya yang dilakukan seorang pria yang rela menyeberangi derasnya arus sungai untuk mengantar anak sekolah.

Bahkan, si pria harus memasukkan anak-anak sekolah itu ke dalam kantong plastik agar mereka dapat bersekolah dalam keadaan kering.

Kisah pria yang seberangi derasnya air sungai sambil bawa anak sekolah yang dibungkus plastik terjadi di Negara Vietnam.

Seperti yang dilansir Grid.ID dari laman www.worldofbuzz.com, seorang pria tampak bertelanjang dada siap mengantar anak-anak pergi sekolah.

Pria tersebut harus memasukkan anak-anak yang hendak sekolah itu ke dalam plastik nilon agar tak basah.

Di dalam kantong plastik nilon itu tampak anak sekolah, tas dan seragam yang akan dikenakan saat hendak ke sekolah.

Pria itu rela menyeberangi derasnya arus sungai sepanjang 20 meter untuk membawa anak-anak sekolah dengan kantong plastik.

Foto aksi heroik pria itu ramai diperbincangkan usai dibagikan Siakapkeli di sosial medianya.

Foto pria tersebut ramai pujian dari warganet.

Para warganet salut dengan aksi orang tua yang rela melakukan sedemikian cara untuk memastikan anaknya tetap bersekolah.

Pasalnya, hal ini merupakan norma bagi penduduk di desa Huoi Ha selama musim hujan.

Padahal, selama musim panas warga di sana sudah membangun jembatan untuk memungkinkan orang menyeberangi sungai.

Namun, selama musim hujan, arus air akan meningkat dan permukaan air juga naik.

Oleh karena itu, jembatan tidak dapat bertahan terhadap derasnya arus air sungai yang tinggi.

Selain itu, arus sungai yang deras juga menjadi alasan tidak diizinkannya warga desa menyeberang dengan menggunakan rakit.

Oleh karena itu, orang tua tidak punya pilihan selain selain mempekerjakan seorang pria untuk membantu anak-anak mereka menyeberangi sungai untuk bersekolah.

Agar para siswa dapat bersekolah dengan tetap kering maka satu-satunya cara adalah dengan memasukkannya ke dalam kantong plastik nilon.

Tak berhenti sampai di situ, anak-anak sekolah tersebut masih harus menempuh perjalanan panjang untuk menuju ke sekolah.

Pasalnya, setelah mereka menyeberangi sungai, masih harus berjalan sejauh 15 km untuk mencapai sekolah mereka.

Rutinitas menyeberangi sungai dengan cara tersebut kerap terjadi di Vietnam saat musim hujan bulan Juni hingga Oktober.

Meski mengalami cuaca yang ekstrem tiap tahunnya, tetapi para orang tua tidak menjadikannya halangan untuk memberi pendidikan bagi anak mereka.

Meski begitu, warga Vietnam berharap pihak berwenang akan menemukan cara yang lebih aman bagi anak-anak ini untuk bersekolah. (*)