25 radar bogor

500 Angkot Bogor Gunakan BBG, Segera Bangun Bengkel Pemeliharaan

BOGOR-RADAR BOGOR, PGN Area Bogor terus mendukung upaya peralihan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan kota (Angkot) di Bogor yang jumlahnya mencapai ribuan unit.

Sejak dicanangkan tahun 2015, hingga kini, supir angkot yang beralih menggunakan BBG jumlahnya mencapai 500-an. Mereka terdiri dari supir angkot trayek 06, 12 dan 15 di Kota Bogor.

“Perbandingannya dengan BBM, para supir angkot bisa menghemat 50 persen untuk biaya bahan bakar. Kalau untuk angkot, BBG ini cocok banget. Pertama karena harganya murah, kejar setoran juga tidak terlalu berat, karena harga yang dibayar penumpang sama dengan angkot yang menggunakan BBM,” kata Sales Area Head PGN Bogor, Ade Sutisna kepada Radar Bogor, kemarun.

Dia melanjutkan, para supir angkot BBG biasanya memiliki jadwal khusus mengisi bahan bakar, mulai dari pagi, siang dan sore hari. Dalam satu bulan, rata-rata gas yang dikeluarkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) mencapai 5.000 Liter Setara Premium (LSP).

“SPBG selain berdiri di area PGN Bogor, ada juga di Cicurug. Angkot BBG ini kan berawal dari adanya himbauan pemerintah, bagaimana caranya mengurangi penggunaan BBM, untuk bisa dikonveri menggunakan BBG. Lalu, dari ESDM membagikan secara bertahap 500 converter kit. Targetnya, setiap tahun selalu bertambah angkot BBG,” kata dia.

Dikatakannya lagi, peralihan angkot BBM ke angkot BBG, diakui Ade sempat menemui kendala. Pertama soal belum terbiasanya para supir dengan penggunaan gas, meski secara harga jauh lebih hemat dibanding BBM.

“Tapi mereka kemudian mulai mencoba, tertarik sehingga kini peminatnya banyak. Bekerjasama dengan Organda juga Pemkot Bogor, sasaran utama adalah trayek yang melewati SPBG agar mudah saat pengisian gas,” katanya.

Sedianya Ade menuturkan, kini semakin banyak supir yang berminat beralih ke BBG, seperti supir trayek 07, juga trayek 03. “Dari PT Gagas Indonesia, anak perusahaan PGN yang bergerak di bidang CNG berencana akan memasang satu SPBG lainnya,” urainya.

Ade menambahkan, selain rencana pembangunan SPBG, pihaknya juga sedang menggodok pembangunan bengkel pemeliharaan bagi angkot BBG. Sebab memang, angkot BBG dengan angkot BBM memiliki beberapa bagian sparepart yang berbeda. “Lahan sudah ada, PGN dan Gagas Indonesia sedang berkoordinasi untuk mendirikan bengkel pemeliharaan,” tandasnya. (wil/adv)