25 radar bogor

Digali Bertahun-tahun, Kondisi Gunung Kapur Klapanunggal Mengkhawatirkan

Kondisi Gunung Kapur di Kecamatan Klapanunggal. Hendi/Radar Bogor

KLAPANUNGGAL – RADAR BOGOR, Kondisi gunung kapur di Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, semakin mengkhawatirkan.

Dulu gunung yang menjulang kokoh tinggi itu, kini menipis karena terus digerus oleh aktivitas galian C yang dilakukan selama bertahun-tahun.

Pantauan Radar Bogor, beberapa alat berat yang dilakukan untuk mengangkat batu berada di kaki gunung. Sementara truk-truk yang membawa bebatuan yang sudak dikeruk datang silih bergantian, Minggu (23/06).

Menurut seorang warga Kelurahan/Kecamatan Klapanunggal yang tak mau disebutkan namanya, W (40) mengatakan kegiatan pengerukan di gunung itu sudah berlangsung lebih dari lima tahun.

“Sudah lima tahun lebih. Dulu masih keliatan bagus. Tapi namanya juga di gali ya, pasti lama-lama semakin tipis dan habis,” paparnya, kemarin.

Ketika disinggung soal perusahaan mana yang mengeruk gunung kapur itu, W justru keberatan dan enggan menjawab. Dia hanya mengetahui kegiatan tersebut dilakukan bedasarkan izin dari salah satu perusahaan di kawasan industri wilayah Bogor Timur, Kabupaten Bogor.

“Yang jelas dari PT di sekitar sini. Kadang di truk yang membawa batuan kapur juga ada logo perusahaannya,” ungkapnya.

W sangat menyangkan kondisi gunung yang semakin tipis. Padahal, kata W, gunung itu bisa menjadi salah satu tempat wisata di kawasan yang identik dengan moda kendaraan besar tersebut.

Namun akibat pengerukan itu, lanjut W, hanya membuat kondisi wilayah tersebut semakin memburuk. Selain pada segi polusi, juga pada keasrian yang dihasilkan Gunun Kapur, Kelurahan/Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Sementara, Kepala Desa Klapanunggal, Tini Prihantini menjelaskan, pengerukan tersebut dilakukan oleh sejumlah masyarakat yang tergabung dari salah satu koperasi yang didirikan oleh masyarakat sekitaran Gunung Kapur.

Pengerukan juga dilakukan sejumlah warga sekitar sebagai mata pencaharian mereka. “Itu mah Koperasi. Tapi asalnya bukan dari desa kami,” paparnya kepada Radar Bogor.

Selain izin dari koperasi, kata Tini, adanya izin dari PT Holcim terkait pengerukan batuan kapur yang dihasilkan gunung tersebut.

“Koperasinya bukan dari desa kami. Tempo hari saat saya bertemu dengan ESDM Jabar di Bogor. Menurutnya ada izin dari koperasi,” ungkapnya.

Hanya saja, soal sejak kapan ada aktifitas penggalian, Tini justru tidak tahu persis. Yang pasti, terangnya, galian dilakukan sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor saat ini.

“Pengerukan dilakukan sejumlah warga sekitar sebagai lahan mencari nafkah yang kemudian didirikannya koperasi. Waktu buat koperasi sebelum saya jadi kades,”bebernya.

Melihat semakin habisnya gunung tersebut, Kades Klapanunggal itu meminta agar sejumlah warga untuk tidak melakukan pengerukan.

Sebab, hal tersebut akan membuat gunung kapun Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, akan hilang nantinya. “Jangan nambang. Nanti gunung berkurang,” imbuhnya.

Bukan tanpa solusi saat Tini meminta warga agar berhentin mengeruk kapur dari gunung tersebut. Rencananya, sekira 1000 bibit pohon pinus akan ditanami disekitar kawasan gunung tersebut.

Penanaman juga akan dilakukan bersama dengan dua desa lainnya. Diantaranya, Desa Cikahuripan dan Desa Kembangkuning. (cr1/c)