BOGOR-RADAR BOGOR, Terkait adanya pungutan di terminal Baranangsiang, Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Mardinus Haji Tulis menuturkan, jika memang benar adanya pungutan tersebut bersifat sukarela dan alokasinya jelas, itu merupakan hal yang perlu diapreasi.
Tetapi, kata dia, jika sebaliknya semisal adanya unsur paksaan yang mengakibatkan para pengguna jasa trasnportasi risih, itu akan menimbulkan keresahan pada masyarakat khususnya yang berada dikawasan terminal.
“Sebetulnya jika menggangu pengguna jasa angkutan umum seperti bis itu tidak baik. Harapanya kepada pihak pengelola BPTJ untuk menertibkan, jika ditemukan beberapa bentuk pemaksaaan yang mengganggu kondusifitas para pengguna jasa trasnportasi yang berada di terminal tersebut,” singkatnya.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) belum mau diminta komentar mengenai hal ini.
Saat dikonfirmasi beberapa kali melalui ponsel oleh pewarta, Koordinator Terminal BPTJ, Andry Andriansyah, enggan berkomentar banyak.
“Maaf sebelumnya Pak, mungkin apabila Bapak menginginkan statemen terkait terminal boleh bertemu secara langsung saja hari Senin di kantor ,ya, agar tidak ada salah pemahaman nantinya. Di karenakan saya sedang cuti kantor. Makasih sebelumnya,” ujarnya melalui pesan singkat, kepada Radar Bogor, (13/6). (cr2/c)
