25 radar bogor

Pendidikan Karakter Fokus Utama Dewan Pendidikan Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bogor periode 2019 – 2024 berkunjung ke Balai Kota Bogor.

Kunjungan tersebut didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin untuk bertemu langsung dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya memaparkan visi dan misi program kerja lima tahun kedepan.

“Program utama kami di periode baru ini, yakni peningkatan mutu pendidikan dalam skala makro karena tugas Dewan Pendidikan lebih kepada mengawasi dan memberikan masukan,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor, Deddy Karyadi di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Kamis (13/06/2019).

Deddy mengatakan, tidak hanya mengawasi SD, SMP, dan SMA saja, Dewan Pendidikan juga menjadi pengawas bagi lembaga-lembaga pendidikan. Tak ayal, periode ini pihaknya fokus terhadap pendidikan karakter yang berwawasan kebangsaan. Pendidikan Karakter ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki mental dan karakter anak-anak didik.

“Istilahnya memperbaiki akhlak. Jadi anak-anak itu jangan hanya diajari pintar membaca, tulis, hitung, tetapi juga akhlaknya juga harus diperkuat,” tegasnya.

Rencananya launching program pendidikan karakter akan berlangsung berbarengan dengan pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bogor yang masih dalam pembahasan.

“Mungkin akan dibuat seperti kuliah umum dengan narasumber Wali Kota Bogor. Program ini menjadi harapan kami yang mempunyai target meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan warna nyata,” imbuhnya.

Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin menaruh harapan besar kepada kepengurusan Dewan Pendidikan periode ini. Ia menginginkan Dewan Pendidikan dapat memberikan masukan dan saran bagaimana memahami pengelolaan pendidikan yang bisa lebih dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Serta tentunya bagaimana Dewan Pendidikan mampu berperan memberikan masukan kepada Disdik Kota Bogor dalam membangun karakter dan akhlak.

“Harapan kami pengelolaan pendidikan yang terpercaya, terbuka, melibatkan seluruh stakeholder dan proses pendidikan karakter yang membangun siswa. Salah satunya pendidikan kebangsaan dan pendidikan anti korupsi, karena pendidikan yang bermutu tidak hanya terjebak pada kurikulum yang ada tapi inovatif membangun generasi yang lebih baik,” ujarnya. (Humpro :fla/Adit-SZ)