25 radar bogor

Ledakan Lodong Raksasa Bikin Pondasi Jembatan Sukamakmur Bergeser

Ilustrasi Lodong Raksasa

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Sudah 13 tahun, pesta rakyat budaya Adu Kluwung (Lodong Raksasa red) di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, mati suri. Terakhir, adu meriam kayu itu digelar pada 2006 silam.

Kini masyarakat dari Desa Sukamakmur dan Sukamulya, kembali menghidupkan tradisi Adu Kluwung. Persiapan pun sudah mulai dilakukan.

Tercatat, sudah ada 25 kluwung terpasang di lahan kosong di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Namun, Adu Kluwung ini bukan tanpa resiko. Lokasinya yang hanya berjarak sekitar sepuluh meter dari Jembatan Sukamakmur berpotensi merusak pondasi jembatan yang ada. Sehingga dikhawatirkan dapat mengundang bahaya.

Hal itu dikatakan oleh ujar pengawas Jalan dan Jembatan Wilayah Sukamakmur, Hermawan.

kepada Radar Bogor, ia mengatakan pesta rakyat Adu Kluwung itu mengakibatkan pergeseran kontruksi bangunan jembatan. Dalam sekali ledakan, mampu menggeserkan pondasi jembatan.

“Sangat bisa berpengaruh pada kontruksi jembatan. Mengingat jaraknya yang dekat. Saya khawatirkan adalah sayap jembatan bisa amblas terkena getaran dari kluwung tersebut,” katanya kepada Radar Bogor, ditemui seusai musyawarah pesta rakyat Adu Kluwung di aula Kantor Kecamatan Sukammakmur, Senin (10/6/2019).

Lebih lajut, dia memaparkan, jika tradisi ini terus dipaksakan dengan menggunakan lokasi yang dekat dengan bibir jembatan, mampu menggeser pondasi lima sampai sepuluh sentimeter.

Terlebih saat ini musim kemarau. Kondisi tanah kering membuat jembatan rentan ambruk.

“Seperti Jembatan Cipamingkis Jonggol, itu ambruk salah satunya akibat Adu Kluwung. Sehingga jembatan ambruk. Nah, ini juga bisa berpotensi seperti itu,” paparnya.

Iapun meminta agar Adu Kluwung dipindahkan menjauhi bibir jembatan. Minimal jarak aman hingga radius 30-40 meter dari bibir jembatan.

“Itu jarak amannya. Juga, di atas jembatan saat berlangsungnya pesta rakyat Adu Kluwung harus steril. Jangan ada orang disana,” tuturnya.

Menanggapi itu, salah satu panitia pesta rakyat Adu Kluwung Desa Sukamakmur, Komet mengaku akan mengikuti saran tersebut. Ia akan menggeser lokasi arena Adu Kluwung sesuai jarak aman.

“Demi keamanan, kami sepakat. Kami akan pindahkan sesuai batas aman. Yakni 40 meter,” tuturnya.

Tak hanya soal jembatan. Tradisi ini juga mampu melumpuhkan akses Jalan Sukamakmur selama dua hari.

Hal itu dikatakan oleh Kapolsek Sukamakmur, Iptu Hendra Kurnia. “Iya, ini pasti lumpuh. Tumpukan kendaraan dari arah timur hingga Desa Sukajaya. Sedangkan dari arah barat hingga desa Cibadak. Dan itu tidak bergerak,” katanya.

Hal senada dikatakan oleh Camat Sukamakur, Zaenal Ashari. Iapun memastikan jalan Sukamakmur lumpuh total selama dua hari.

Oleh karena itu, ia berharap dua desa yang akan melaksanakan pesta rakyat adu Kluwung harus mengurus ijin ke Polres Bogor terlebih dulu.

“Kalau muspika saja kewalahan. Kita tidak sanggup. Jadi harus ke Polres untuk izinnya. Agar ada pengamanan maksimal,”tuturnya. (all/c)