25 radar bogor

Paling Banyak Tumbang, Pemkot Tetap Tanam Pohon Mahoni dan Kenari di Jalan Protokol

Pohon besar di pusat kota Bogor. (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR-RADAR BOGOR, Pohon jenis mahoni dan kenari ternyata paling banyak tumbang saat musim penghujan di Kota Bogor beberapa waktu lalu.

Namun, bukannya mengganti jenis pohon lain, kedua jenis pohon itu masih tetap dipertahankan dan ditanam kembali.

Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan pada Disperumkim Kota Bogor Agus Gunawan menjelaskan, tumbangnya kedua jenis pohon itu bukan karena jenisnya, melainkan faktor kesehatannya. Seperti batang pohon yang gerowong akibat banyaknya rayap tanah yang tak diketahui atau faktor lainnya.

“Kan banyak juga di jalan protokol yang pohon mahoninya sampai puluhan tahun, bahkan yang paling tua ada di Jalan Semeru,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Pemilihan kedua jenis pohon itu juga dilatarbelakangi filosofis dan fungsinya. Agus mengatakan, pohon jenis kenari merupakan jenis khas Kota Bogor. Sementara, jenis mahoni cocok sebagai penghijauan dan menyerap polusi.

“Hingga saat ini, pohon yang sudah ditanam di jalan-jalan protokol, seperti di Jalan Ahmad Yani, Soleh Iskandar, Pajajaran, Abdullah bin Nuh, Panduraya, Siliwangi dan lainnya sekitar 1.000 pohon, jenisnya kenari dan mahoni, pokoknya pohon pelindung,” tuturnya.

Evaluasi atas kejadian pohon tumbang yang banyak terjadi beberapa waktu lalu, Agus mengaku akan mengintensifkan pemeriksaan kesehatan pohon-pohon yang ada. Terutama pohon yang sudah memiliki diameter diatas 50 sentimeter.

Sebab, diatas itu pohon sudah rawan gerowong akibat rayap tanah. “Kita akan periksa kesehatan pohon sedini mungkin, jadi kalau ada gerowong bisa diantisipasi dini karena gerowong itu tidak bisa dipastikan, kalau disitu bersarang rayap tanah bisa saja ukuran diameter 10 sampai 20 sentimeter sudah ada gerowong atau ada pembusukan, tapi biasanya diatas 50 sentimeter,itu harus di cek intensif karena rawan,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Hadi mengungkapkan, jenis apapun yang ditanam yang penting adalah pemeliharaan dan penempatan yang tepat untuk pohon-pohon tersebut. Karena tidak semua tempat cocok untuk ditanami pohon yang sama.

“Jadi yang penting adalah pemeliharaan, mengenai jenis tergantung dari kondisi jalan dilihat dari fungsi jalan, kelas jalan, letak atau posisinya pada sekitar sungai, sawah, itu beda-beda mestinya,” terangnya.

Disamping itu, lanjut dia, pohon-pohon yang ditanam juga harus diketahui tujuannya. Apalah untuk keindahan, keteduhan atau menciptakan iklim mikro. Karena tidak semua pohon yang ditanam di pinggir jalan bisa kuat bertahan dengan jumlah volume kendaraan yang melintas.

Sehingga salah satu akibatnya adalah pohon cepat keropos. “Pohon cepat keropos itu karena tidak kuat, makin tidak keropos kalau tidak dipelihara, namanya pemeliharaan tanaman di jalan itu harus, karena menyangkut keselamatan,” pungkasnya. (gal/c)