25 radar bogor

SEMMI Lahirkan Tujuh Sikap

BOGOR–RADAR BOGOR,Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) menggelar Simpo­sium Kebangkitan Mahasiswa Nasional, di Padjadjaran Suites Hotel, Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor (21/5).

Kegiatan yang dihadiri 50 perwakilan Perguruan Tinggi se-Jabodetabek terse­but meru­pakan bentuk sikap SEMMI atas Hari Kebangkitan Nasional (Harkit­nas) dan panasnya situasi politik tanah air serta isu People Power 22 Mei.

Ketua Umum Pengurus Besar SEMII, Bintang Bayu Saputra menjelaskan, ada tujuh kese­pakatan simposium yang tertulis pada pertemuan tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar SEMII, Bintang Bayu Saputra menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk pandangan umum mahasiswa di hari Kebangkitan Nasional. Para mahasiswa, sambung Bintang, tidak ingin Indonesia terpecah belah akibat orang-orang tak bertanggung jawab.

’’Jadi para mahasiswa di sini kumpul dan kita menyatakan sikap dalam satu pandangan umum untuk kesepakatan bersama,” jelasnya.

Bintang menambahkan, persatuan bangsa lebih penting dari apa pun di tengah panasnya suhu politik saat ini.

’’Kita menginginkan pemilu yang jujur dan adil. Tapi lebih penti­ng Bangsa ini. Kepen­tingan maha­siswa bukan kepentingan alat politik, ke­pen­tingan maha­siswa meru­pakan kepentingan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Atas dasar itu, lanjutnya, SEM­MI menolak gerakan People Power dan meminta mahasiswa tidak ikut dalam gerakan tersebut. Bintang menegaskan, jika perwakilan mahasiswa dari sekitar 50 Perguruan Tinggi dan organisasi ini tidak akan terlibat dalam aksi 22 Mei, karena tidak berada dalam blok pasangan calon mana pun. Pihak-pihak yang tidak puas diharapkan bisa mengambil jalan konstitusional dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

’’Memberikan pendapat dijamin undang-undang, tapi jangan merusak demokrasi dengan cara-cara yang inkos­titu­sional. Jalan demokrasi yang sesungguhnya yaitu, sesuai dengan konstitusi yang ada, itulah yang kami anjurkan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Bintang mengaku, SEMMI akan mela­kukan aksi untuk menyam­paikan mandat rakyat yang poin-poinnya berasal dari hasil simposium.

’’Kami akan tetap aksi, tetapi bukan yang besok (hari ini, red). Karena sudah dikooptasi pasa­ngan calon. Kami ingi bergerak tapi di luar 01 dan 02. Ini kepentingan rakyat,” tukasnya.(cr2/c)