25 radar bogor

IPB Bangun Entrepreneur Center

Prof. Dr. Arif Satria, Rektor IPB University
Prof. Dr. Arif Satria, Rektor IPB University

BOGOR–RADAR BOGOR,Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berupaya mencetak wirausaha muda mandiri untuk meningkatkan jumlah wirausa­hawan di Indonesia.

Upaya tersebut dicanangkan melalui kuliah Kewirausahaan Pemuda yang digelar, Kamis (9/5) bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Dalam acara tersebut, Rektor IPB Arif Satria mengatakan, kemajuan suatu bangsa salah satunya diukur oleh sejauh mana lead of achievement.

Menurutnya, agar suatu negara itu maju maka lead of achievement harus lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan lead of power dan lead of affiliation. “Nah kewirausahaan itu bisa dicerminkan oleh adanya lead of achievement yang tinggi dalam masya­rakat. Oleh karena itu, apabila lead of achievement masyarakat rendah, maka kemajuan sebuah bangsa itu juga rendah. Tetapi kalo lead of achievement masyarakat tinggi maka bangsa ini bisa lebih maju lagi,” tutur Dr. Arif Satria.

Arif menambahkan, salah satu wujud lead of achievement adalah dunia bisnis atau dunia kewirausahaan. Oleh karena itu, lanjutnya, IPB memiliki visi menjadi technosocio-entrepreneur university sebagai upaya dalam mendukung ter­cip­tanya wirausaha yang kompeten.

“Kita ingin menciptakan technoso­ciopreneur, baik kewirausahaan dalam konteks bisnis maupun kewirausahaan sosial. Ini penting dalam rangka proses percepatan transformasi pertanian Indonesia dalam arti luas,” tambah Dr. Arif.

Dr. Arif menegaskan, pertanian Indonesia saat ini sangat membutuhkan tekno­logi, model implementasi tekno­logi dan yang lebih penting lagi adalah entrepreneur-entrepreneur tangguh.

Untuk menciptakan wirausaha-wirausaha tangguh, Dr. Arif Satria mengatakan, harus diciptakan by design bukan by accident. Oleh sebab itu, IPB berusaha memberikan fasilitas kepada mahasiswa calon wirausaha dengan pelatihan bisnis, kelas bisnis, dan inkubasi bisnis.

“Nah, sekarang kita harus menciptakan wirausaha itu by design sejak mulai masuk IPB, kemudian tallent mapping, ikut banyak pelatihan-pelatihan dan business school. Sebentar lagi IPB akan membangun sebuah gedung yang namanya gedung entrepreneurship center,” pungkas Arif.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, Dr. Asrorun Ni’am Sholih, MA mengatakan bahwa Kemenpora saat ini sedang berupaya menumbuh­kembangkan minat pemuda untuk berwirausaha.

“Kegiatan kuliah kewirausahaan pemuda ini sebagai salah satu ikhtiar di dalam upaya menumbuhkembangkan minat dan bakat kewirausahaan di kalangan pemuda. Kenapa minat kewirau­sahaan? Karena kita ingin secara bersama-sama dengan bonus demografi tahun 2015 sampai 2035 menjadi salah satu penopang bagi kemandirian bangsa,” tutur Asrorun.

Asrorun melanjutkan, salah satu kun­ci dalam membangun kemandirian bangsa adalah kemandirian di bidang ekonomi. Ikhtiar dalam pembangunan kemandirian ekonomi adalah tumbuh­nya wirausaha-wirausaha dari kaum muda.

Oleh karena itu, lanjut Asrorun, Kemenpora mendukung penuh pengu­saha pemula di kalangan pemuda dengan memberikan bantuan penda­naan. Bantuan pendanaan tersebut dimaksudkan supaya pengusaha pemula terus bersemangat menekuni usahanya.(*/ran)