25 radar bogor

Menjijikan! Sungai Cikeas-Cileungsi Tercemar Limbah Bambu

Kondisi Sungai Cikeas yang dipenuhi sampah dari limbah bambu.

BOGOR-RADAR BOGOR, Tumpukan sampah terlihat memenuhi Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sampah itu mayoritas terdiri dari bambu dan kayu.

Pantauan di lapangan, tampak sampah berserakan, Kamis (16/5). Berbagai jenis sampah, seperti sampah bambu, plastik, kayu, dan batang pohon pisang berhamburan.

Petugas terlihat sedang membersihkan tumpukan sampah tersebut secara manual. Lebar tumpukan sampah yang memenuhi Kali Cikeas sekitar 20 meter dengan panjang sekitar 100 meter.

“(Sampah menumpuk sejak) Jumat kemarin. Sekitar 2.000 kubik sampah bambu menyumbat Bendungan Koja,” ujar Ketua Komunitas Peduli Sungai Cilengsi-Cikeas (KP2C), Puarman.

Puarman menyebut mayoritas sampah yang menumpuk di Bendungan Koja merupakan batangan bambu dan sampah rumah tangga. Dia mengatakan bambu-bambu tersebut berasal dari hulu Sungai Cikeas.

“Hasil susur sungai yang dilakukan KP2C bekerjasama dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Bekasi dan Bogor, di hulu sungai ditemui ratusan rumpun bambu bermasalah.

Ada yang sudah rubuh, mau rubuh, dan sudah miring. Dan ada perilaku masyarakat yang menebas bambu dan hasil tebangan digeletakkan di pinggir sungai. Begitu (debit air) sungai tinggi, ya banjir,” ujar Puarman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Luthfi, mengatakan telah menugaskan pasukan katak untuk menuntaskan masalah sampah di Bendungan Koja.

Pasukan katak merupakan petugas yang disiapkan DLH Kota Bekasi khusus untuk membersihkan sampah di sungai.

“Sekitar 20-an pasukan katak (diterjunkan),” ujar Jumhana.

Dia menyatakan sampah itu akan dibersihkan satu per satu. Jumhana menargetkan pembersihan tuntas hari ini.

“(Teknisnya sampah) diangkat satu-satu. Target hari ini selesai sekaligus dikerjakan,” ujar Jumhana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, mengatakan akan sudah menerjunkan pasukan untuk membersihkan Sungai Cikeas. “Gergaji, golok, termasuk perahu karet (dikerahkan),” ujar Lutfi.

Lutfi menduga sampah berasal dari luar Kota Bekasi. “Iya dari hulu itu sampahnya. Itu kan terkait perilaku masyarakat (buang sampah sembarangan),” ujar Lutfi.(all/ipe/a)