25 radar bogor

Di Depan Jokowi, OSO Cerita Tentang Wiranto dan Kekalahan Hanura

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (OSO) menggelar buka bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pimpinan lembaga tinggi lainnya.

Dalam sambutannya OSO yang juga Ketua Umum Partai Hanura itu curhat sambil guyon. Karena, Ramadan tahun ini merupakan yang terakhir bagi dirinya menyelenggaran buka puasa bersama sebagai pimpinan DPD. Ini karena dia terganjal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang calon anggota PD rangkap jabatan di partai politik.

‎”Ini hari terakhir saya Pak Presiden untuk buka puasa bersama DPD lagi, karena saya sudah diputuskan oleh MK,” ujar OSO di kediamannya Jalan Karang Asem Utara, Jakarta, Rabu (15/5).

Namun demikian, OSO akhirnya mengundurkan diri menjadi calon anggota DPD. Karena dirinya juga sudah diberikan amanah untuk memimpin ‎Partai Hanura ini.

“Akhirnya hakim juga telah memutuskan termasuk Bapak Presiden sendiri, sampai ke tingkat presiden sudah menandatangani surat tapi masih diacuhkan, tidak diopeni oleh KPU, yaitu urusannya dengan Tuhan,” katanya.

‎Lebih lanjut, OSO mengaku senang karena Jokowi-Ma’ruf Amin bisa menang dalam hitungan sementara perolehan angka di Pilpres 2019 ini. Walaupun Hanura tidak lolos ambang batas parlemen alias parliamentary threshold.

“Jadi semua Ketua DPD Hanura seluruh Indonesia hadir, berdiri semua. Kita enggak apa-apa Hanura dia bikin kalah, tapi yang penting nomor satu kita menang. Jadi semua DPD Hanura se-Indonesia itu 100 persen mendukung 01,” katanya.

Bahkan, lanjut OSO, sang istri yang loyal juga mendukung Jokowi-Ma’ruf di hajatan Pilpres kali ini, kadang merasa jengkel. Karena ada saja pihak-pihak yang tidak menerima kekalahan di Pilpres ini.

“Terus terang saya bingung, samapi istri saya ini sekarang sudah jadi orang politik, ya tapi itulah dia,” ungkapnya.

OSO juga mengapresiasi kepada Jokowi. Karena ada pihak-pihak yang tidak mendukungnya di Pilpres, seperti Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Namun Jokowi masih saja ingin berteman dan tidak memutus tali silaturahmi.

“Dia bilang saya tidak mendukung Jokowi tapi berteman itulah Pak Jokowi mau berteman sama orang yang tidak mendukungnya,” paparnya.

Lebih lanjut, OSO juga membeberkan kekalahan Partai Hanura di Pilpres ini sehingga tidak lolos parliamentary threshold‎ di 2019 ini. OSO berseloroh kekalahan Hanura di pemilu hari ini karena ulahnya Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto.

Namun OSO tidak menceritakan lebih rinci apa yang membuat Hanura kalah ini. Ucapannya ini pun langsung mengundang tawa para peserta yang hadir.

‎”Biar Hanura kalah tapi presidennya menang, jadi ada yang bertanya kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto bukan saya. Orang yang bikin kalah dia kok,” pungkasnya.

Sampai saat ini Wiranto juga sudah dihubungi lewat sambungan telpon dan juga pesan aplikasi WhatsApp. Namun belum meresponsnya, terkait tuduhan yang diberikan terhadap OSO.

Sebelumnya, ‎Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengatakan, tidak perlu saling menyalahkan karena partai yang dikomandoi OSO tidak lolos ambang batas parlemen.

“Tidak perlu saling salah menyalahkan, kalau sekarang tidak lolos intropeksi diri, tidak perlu salah-menyalahkan,” ujar Wiranto beberapa waktu lalu.

Wiranto bersyukur Hanura pernah dua kali lolos melenggang ke ‘Senayan’. Kalau sekarang belum berhasil maka saling intropeksi karena apa tidak bisa lolos ke parlemen. Sehingga bisa lolos ke ‘Senayan’ pada 2024 mendatang.

Wiranto berharap jangan ada pihak-pihak yang menyalahkannya soal Hanura tidak lolos ke parlemen. Pasalnya Menkoplhukam itu, mengaku selama ini dirinya berkonsentrasi penuh dengan jabatan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan (menko polhukam).

“Saya ini kan konsen ke menko polhukam. Tidak mengurus partai. Jadi kalau disalahkan apa yang disalahkan,” ungkap Wiranto.(JPG/magang-Dilah)