25 radar bogor

Dedie Rachim Paparkan Program Transportasi di HUT Ke-4 KKSS Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor menghadiri HUT ke-4 Badan Pengurus Daerah Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (BPD KKSS) Kota Bogor di Gedung Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balitro, Jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor Tengah, Sabtu (4/5/2019).

Dalam sambutannya, Dedie Rachim memaparkan sejumlah rencana program mengenai penataan dan penyediaan transportasi publik di kota hujan ini, salah satunya dengan diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan LRT (Light Rail Transit).

“Ke depan nanti Kota Bogor akan berubah. Diantaranya dengan akan masuknya LRT ke Bogor, yang mana fase kedua pembangunan mulai dari Cibubur, Cimanggis lalu ke Bogor. Stasiunnya akan ada di Baranangsiang. Dalam sehari diperkirakan akan mengangkut 120 ribu orang,” ungkap mantan direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Dedie menambahkan, sebanyak 30 persen warga diperkirakan akan berpindah moda transportasi dari Commuter Line ke LRT dan sebanyak 40 persen warga Bogor yang biasanya menggunakan kendaraan roda empat akan berubah menjadi penumpang LRT.

“Kenapa 40 persen akan merubah moda transportasi ke LRT? karena pada tahun 2020 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERC). Jadi, dari Bogor ke Jakarta para pengguna mobil, dua kali bayar tol. Ini harus diantisipasi, karenanya Kota Bogor sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” jelas Dedie.

Tidak hanya sampai disitu, Dedie juga menyampaikan, nantinya di Kota Bogor akan dibangun jalur trem (trem way), mulai dari Terminal Baranangsiang, Tugu Kujang, Jalan Paledang, menyambung ke Taman Topi lalu ke Jalan Pajajaran dan masuk kembali ke Baranangsiang.

Untuk pembangunan Tol BORR sesi III, direncanakan selesai sampai dengan Jalan Semplak, selanjutnya akan diteruskan hingga Jalan Dramaga sepanjang 8 KM, lalu akan tembus ke Tol Antasari Depok.

“Nantinya Pemkot Bogor akan mendapat saham dari PT Marga Sarana Jabar. Jika Kota Bogor aman, damai dan kondusif Insya Allah pembangunannya akan lancar dan presidennya tetap tinggal di Kota Bogor,” ujar Dedie.

Kepada warga KKSS Kota Bogor dan warga Kota Bogor pada umumnya, Dedie mengharapkan dukungannya atas kerjasama antara Pemerintah Kota Bogor dengan pemerintah pusat.

Selain doa dan dukungan, Dedie juga menghimbau kepada semua warga Kota Bogor untuk bersabar akibat dampak pembangunan yang akan berjalan. “Harus sabar karena yang namanya proses pembangunan pasti memerlukan waktu yang cukup lama dan implikasinya macet,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, jelang ramadhan 1440 H / 2019, Dedie mewakili Pemerintah Kota Bogor menyampaikan permohonan maaf disamping mendoakan agar semua warga Kota Bogor diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah shaum selama ramadhan. (Humpro:rabas/hari/pri)