25 radar bogor

Tersisa 3.500 Petani, Setahun 1.000 Hektare Lahan Pertanian Jadi Perumahan

Salah seorang petani di Kabupaten Bogor, sedang memanen hasil pertaniannya.

CIAWI-RADAR BOGOR, Jumlah warga yang bekerja sebagai petani di Kabupaten Bogor, terus berkurang. Pengurangan jumlah petani ini juga sejalan dengan semakin sedikitnya lahan pertanian.

Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dihadapkan dengan dua persoalan di sektor pertanian. Selain jumlah lahan yang terus menyusut, jumlah petani di Bumi Tegar Beriman juga terus berkurang. Seperti yang terjadi di Selatan Kabupaten Bogor.

Kepala UPT Pertanian Ciawi, Teguh Iriyanto menjelaskan, jumlah petani hingga kini mengalami penurunan, petani yang terdata di Selatan Kabupaten Bogor tersisa 3.500 petani.

Menurutnya, ada 130 kelompok tani (Poktan) yang terbentuk. “Asumsinya 25 orang dalam satu kelompok, untuk petani yang belum berkelompok hanya tinggal ratusan orang saja,” ujarnya.

Selain itu, petani yang aktif saat ini sebagian besar berada diambang non produktif. Artinya usianya sekitar 50 tahun lebih. “Sudah jarang generasi muda, mereka kurang tertarik menjadi petani,” ujar dia.

Sementara itu, setiap tahunnya, diperkirakan 1.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bogor beralih fungsi baik untuk perumahan maupun industri.

Untuk mempertahankan luas lahan pertanian yang tersisa, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor sedang menyusun rencana peraturan daerah terkait lahan pertanian.

Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty saat ini luas lahan pertanian di Kabupaten Bogor berkisar 35.000 hektar. Setiap tahunya, kata dia, berkurang 1.000 hektar. “Mulai mengkhawatirkan jika tidak ada proteksi,” ujarnya.

Menurutnya, dengan luas lahan yang ada, produksi padi mencapai sekitar 350 ton per tahun. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terjadi penurunan produksi.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik, tahun 2015 produksi padi Kabupaten Bogor mencapai 492 .207 ton. “Jangan sampai jumlah produksi semakin turun sedangkan kebutuhan semakin bertambah,” tukasnya.(ded)