25 radar bogor

Harga Tiket Pesawat Belum Juga Turun, Menhub Ungkap Penyebabnya

TINJAU: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelayanan Satpas SIM kepada Pengemudi Angkutan daring di di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (11/11). Budi meminta seluruh pengemudi angkutan daring memiliki SIM A umum.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Masyarakat masih dipusingkan dengan harga tiket pesawat yang tak kunjung turun. Publik menilai harga saat ini masih tergolong mahal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada beberapa penyebab masih mahalnya harga tiket pesawat domestik di Indonesia.

Menurutnya penyebab pertama yang membuat masih mahalnya harga tiket pesawat karena maskapai tidak melaksanakan imbauan dari Kementerian Perhubungan.

“Saya kemarin sifatnya imbauan untuk menetapkan surprice. Tampaknya, himbauan itu tidak dipenuhi secara maksimal,” kata Budi seperti dikutip dari detik.com, Senin (22/4/2019).

Imbauan yang telah diterbitkan adalah mengenai penerapan surprice atau harga tertentu berjenjang. Lalu ada juga imbauan penurunan batas atas.

Hanya saja, imbauan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh para maskapai. Padahal, kata Budi, jika itu diterapkan maka ada penurunan harga tiket sekitar 15%.

Imbauan selanjutnya, adalah mengenai maskapai menyediakan harga tiket berdasarkan subclass. Subclass merupakan golongan dalam tiket pesawat di setiap kelas penerbangan. Misalnya, untuk penerbangan first class, ada subclass F dan P, yang merupakan tiket dengan harga termahal (full fare).

Sementara, di kelas bisnis dan eksekutif, ada kode subclass J dan C yang merupakan tiket dengan harga termahal (full fare). Di kelas ekonomi, umumnya, menggunakan kode subclass Y. Budi sendiri berharap jelang lebaran nanti harga sudah kembali normal.

Pihaknya bahkan berencana memanggil semua maskapai untuk menemukan solusi terbaik terkait harga tiket pesawat. (dtk/ysp)